Selasa, 21 Juni 2011

Hal Terbesar Dibalik Senyuman

Setelah 3 tahun hubungan antara EGA dengan DHITA berjalan tanpa adanya keharmonisan lagi yang dimana EGA sudah tidak mempunyai perasaan sama seperti dulu. DHITA yang selalu bertahan dengan sikap dan tingkah laku EGA yang tak menentu tidak membuat cinta DHITA pudar.
Ketika EGA bertemu dengan VEGA yang begitu sempurna yang dimana membuat sepercik kebahagiaan EGA terpancar kembali akan tetapi VEGA seorang wanita yang memiliki kecantikan begitu juga kepintaran. Dibalik semua itu terdapat pula rahasia VEGA yang dikenal pendiam dan selalu membuat para lelaki penasaran kepadanya.
Terjadilah sialhturahmi antara VEGA dengan EGA sampai EGA dan VEGA  berjalan mencari sesuatu hadiah yang dimana saat itu sahabat EGA dan VEGA berulang tahun. Dengan antusias VEGA dan EGA merekapun berusaha mencari hadiah special untuk IKA ( sahabat VEGA & EGA ). Akhirnya mereka menemukan hadiah yang dimana terkesan humoris. Sampai ketika EGA memberikan hadiah kepada VEGA yang bermaksud untuk menemani dikala VEGA sedang sendiri.
Sebenarnya EGA ingin sekali memutuskan hubungan asmara dengan DHITA bukan maksud EGA lagi dekat dengan VEGA melainkan dari awal sebelum bertemu dengan VEGA, rasa itu sudah pudar karena EGA merasa dirinya tak pantas dengan DHITA yang dimana sang kekasih terlalu sempurna akan tetapi EGA sudah tidak merasakan getaran tersebut ketika EGA beranggapan bahwa harus di akhiri. Akan tetapi belum waktunya karena DHITA sedang focus dengan kenaikan tingkatannya.
Sekian kalinya EGA jalan dengan vega ternyata adanya anggapan bahwa ada yang dulu sempat suka dengan VEGA. Karena EGA termasuk anak baru sehingga IMAN ( seseorang yang suka di masa lalu ) mengingatkan bahwa selain dia juga ada ROMLI yang tertarik dengan VEGA. Begitu terkejutnya ega atas ucapan tersebut.
Keesokan harinya mantan EGA yang dari luar kota ( MBY ) datang lagi dalam kehidupan EGA. Dan mengajak EGA jalan akan tetapi EGA menolak dengan alasan sibuk padahal EGA sedang jalan dengan VEGA. Suatu ketika EGA sedang makan dengan kawannya ( LIAN ) yang dimana LIAN pernah lihat VEGA. Tanpa disadari EGA, LIAN menyimpan nama jejaring sosial VEGA dengan alasan meminjam pulsa untuk menelepon pacarnya.
EGA marah ketika mengetahui semua itu, karena LIAN sudah memiliki pacar tapi ingin vega menjadi pacarnya dengan alasan keyakinan sosialnya sama. EGA kesal karena dia akan memutuskan pacarnya ( INAS ). Padahal ega tahu LIAN itu hanya melihat kecantikan VEGA didasari hawa nafsu tinggi. Dengan begitu terjadilah selisih tegang antara EGA dengan LIAN.
Dengan secepatnya EGA menghubungi VEGA supaya jangan direspon walaupun dia mengaku – ngaku sebagai kawan EGA. Khawtiran EGA memuncak ketika ditelepon vega tidak diangkat. EGA pun sms tapi tetap tidak direspon. Hari kian berganti cepat sampai VEGA pun tak membalas sms EGA sehingga EGA khwatir terhadap hal buruk yang menimpanya.
Sampai kapanpun EGA berharap kabar vega baik – baik selalu dan berharap silahturahmi tidak terputus walaupun EGA tahu jika VEGA akan pergi meninggalkan kota ini.
Bagaimana nasib dhita yang akan diputuskan setelah kenaikan ?
Apakah mby akan CLBK dengan EGA ?
Mungkinkan tali silahturahmi akan pudar antara VEGA dengan EGA ?
Mengapa VEGA ingin meninggalkan kota ini ?

Kenistaan Cinta dibalik Gemerlap Uang

Kisah ini menceritakan dimana duan insan terbentur dengan uang. Mby adalah sosok wanita yang cantik jelita dan mempunyai pasangan Ega yang humoris. Setiap Ega mengukir asmara dengan mby dengan mengajak jalan – jalan hanya bisa memberikan canda tawa bukan materi yang selalu diinginkan mby terhadap pacarnya.
Bukannya ega tidak mau memanjakan mby seperti wanita lainnya melainkan karena perekonomian ega terbentur dengan kuliah serta Bantu adik – adiknya yang masih duduk di bangku sekolah SD dan SMP. Padahal selalu ega memberikan yang terbaik kepada mby walaupun mereka berhubungan jarak jauk yang dimana ega di Jakarta sedangkan mby di bogor.
Suatu ketika mby selingkuh dengan cowok yang berlebihan materi. Ega pun menyadari hanya tahu lewat FB yang dimana tiap kali mby selalu update status. Padahal ortu mby selalu merestui ega dan mby untuk menikah daripada pacaran. Bukannya ega tida mau melainkan ega harus focus terhadap kuliahnya walaupun dia sekarang sudah bekerja di swalayan.
Akhirnya ega melepas mby dengan harapan dia bahagia dengan pilihan hidupnya. Akan tetapi setelah lama, mby datang dengan harapan bisa bersatu kembali akan tetapi ega sudah punya kehidupan baru.
Akankah Mby bisa meyakinkan ega untuk bersatu kembali ?
Mungkinkah rasa cinta lama bersemi kembali ?
Bagaimana kehidupan mby yang sudah terpenuihi dengan gemerlap uang ?
Kisah ini menceritakan dimana duan insan terbentur dengan uang. Mby adalah sosok wanita yang cantik jelita dan mempunyai pasangan Ega yang humoris. Setiap Ega mengukir asmara dengan mby dengan mengajak jalan – jalan hanya bisa memberikan canda tawa bukan materi yang selalu diinginkan mby terhadap pacarnya.
Bukannya ega tidak mau memanjakan mby seperti wanita lainnya melainkan karena perekonomian ega terbentur dengan kuliah serta Bantu adik – adiknya yang masih duduk di bangku sekolah SD dan SMP. Padahal selalu ega memberikan yang terbaik kepada mby walaupun mereka berhubungan jarak jauk yang dimana ega di Jakarta sedangkan mby di bogor.
Suatu ketika mby selingkuh dengan cowok yang berlebihan materi. Ega pun menyadari hanya tahu lewat FB yang dimana tiap kali mby selalu update status. Padahal ortu mby selalu merestui ega dan mby untuk menikah daripada pacaran. Bukannya ega tida mau melainkan ega harus focus terhadap kuliahnya walaupun dia sekarang sudah bekerja di swalayan.
Akhirnya ega melepas mby dengan harapan dia bahagia dengan pilihan hidupnya. Akan tetapi setelah lama, mby datang dengan harapan bisa bersatu kembali akan tetapi ega sudah punya kehidupan baru.
Akankah Mby bisa meyakinkan ega untuk bersatu kembali ?
Mungkinkah rasa cinta lama bersemi kembali ?
Bagaimana kehidupan mby yang sudah terpenuihi dengan gemerlap uang ?

Tokoh Dunia

1) Sir Winston Leonard Spencer Churchill (lahir di Oxfordshire, Inggris, 30 November 1874 – meninggal 24 Januari 1965 pada umur 90 tahun) adalah tokoh politik dan pengarang dari Inggris yang paling dikenal sebagai Perdana Menteri Britania Raya sewaktu Perang Dunia Kedua.
Peranannya sebagai ahli strategi, orator, diplomat, dan politisi terkemuka menjadikan Churchill salah satu dari tokoh paling berpengaruh di sejarah dunia. Pada tahun 1953, Churchill dianugerahi penghargaan Nobel di bidang sastra karena sumbangan yang ia berikan dalam buku-buku karangannya mengenai bahasa Inggris dan sejarah dunia.
2) Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc².
3) Meet the Press adalah program wawancara/berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi NBC, Amerika Serikat. Mulai mengudara sejak 6 November 1947, Meet the Press adalah acara televisi paling tahan lama dalam sejarah penyiaran televisi di dunia.
Acara ini mengundang tokoh-tokoh nasional untuk dimintakan pendapatnya mengenai masalah-masalah politik, ekonomi, dan luar negeri. Walaupun ada beberapa acara wawancara Minggu pagi yang sejenis, Meet the Press memiliki rating pemirsa yang paling tinggi.
Acara ini menampilkan diskusi antara pewawancara dan tamu. Kadang-kadang wawancara diikuti dengan diskusi meja bundar, atau adu argumentasi dengan tamu dari pihak yang bertentangan, seperti anggota Kongres atau komentator politik. Sejak 20 September 1992, acara ini diperpanjang menjadi 60 menit.
Kadang-kadang acara ini menyajikan segmen terakhir yang disebut The Meet the Press Minute. Segmen ini berisi cuplikan video dari wawancara sebelumnya.
Meet the Press diproduksi oleh NBC dan disiarkan oleh berbagai saluran televisi milik NBC Universal, termasuk: MSNBC di AS dan Kanada, CNBC Europe di Eropa, dan CNBC Asia di Asia. Di Australia, acara ini ditayangkan oleh Seven Network.
Meet the Press juga tersedia dalam bentuk video atau audio podcast, dan dipancarkan oleh stasiun-stasiun radio Westwood One.
Nama – nama moderator Meet the Press :
v     Martha Rountree 1947-1953
v     Ned Brooks 1953-1965
v     Lawrence E. Spivak 1966-1975
v     Bill Monroe 1975-1984
v     Roger Mudd/Marvin Kalb
(moderator bersama) 1984-1985
v     Marvin Kalb 1985-1987
v     Chris Wallace 1987-1988
v     Garrick Utley 1989-1991
v     Tim Russert 1991-2008
v     Tom Brokaw 2008
v     David Gregory 2008-sekarang
Meet the Press mulai mengudara di radio pada tahun 1945 dengan nama American Mercury Presents: Meet the Press.[10] Acara ini disiarkan untuk mempromosikan majalah bernama The American Mercury yang dibeli Lawrence E. Spivak pada tahun 1944. Spivak meminta wartawati Martha Rountree untuk memberikan pendapatnya tentang acara radio yang ingin dibuat oleh Spivak. Rountree sebelumnya berpengalaman bekerja di radio dan waktu itu bekerja untuk Spivak sebagai redaktur majalah. Rountree membuat acara radio yang dinamakannya The American Mercury pada tanggal 5 Oktober 1945.[2]
Pada 6 November 1947 ketika disiarkan oleh Mutual Broadcasting System, acara The American Mercury naik pangkat sebagai acara televisi NBC, dan diganti namanya menjadi Meet the Press. Versi radio dari acara yang sama juga ikut memakai nama yang baru. Walaupun sejumlah sumber menyatakan acara ini sebagai ciptaan Spivak[1][4], wartawati Rountree mengembangkan acara ini berdasarkan idenya sendiri. Spivak ikut menjadi produser bersama Rountree dan menjadi mitra bisnisnya ketika The American Mercury sudah dikenal orang.[2]
Meet the Press awalnya disajikan sebagai konferensi pers selama 30 menit dengan seorang tamu dan sebuah panel pewawancara. Pemandu acara yang pertama adalah Martha Rountree sendiri. Hingga kini, Rountree adalah satu-satunya wanita yang pernah menjadi moderator Meet the Press. Ia mengundurkan diri pada 1 November 1953 untuk digantikan oleh Ned Brooks hingga 26 Desember 1965. Setelah lama menjadi panelis permanen, Spivak mulai menjadi moderator pada 1 Januari 1966. Spivak pensiun pada 9 November 1975. Penggantinya bernama Bill Monroe yang menjadi moderator hingga 2 Juni 1984.
Acara ini sering berganti pemandu acara karena saling berebut pemirsa dengan This Week with David Brinkley di ABC. Setelah Monroe, Roger Mudd dan Marvin Kalb menjadi moderator bersama selama setahun sebelum digantikan Chris Wallace (1987-1988). Pengganti Wallace adalah Garrick Utley yang menjadi moderator dari tahun 1989 hingga 1 Desember 1991.
4) Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 19451966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
5) Edward R. Murrow (lahir di Guilford County, North Carolina, 25 April 1908 – meninggal di Brooklyn, New York, 27 April 1965 pada umur 57 tahun) adalah wartawan televisi dan radio Amerika Serikat. Namanya dikenal luas setelah menjadi penyiar radio selama Perang Dunia II. Berita yang dibacakannya didengar oleh jutaan pendengar radio di Amerika Serikat dan Kanada. Sejarawan menyebutnya sebagai salah satu tokoh terbesar dalam jurnalisme. Murrow juga dikenal sebagai pelopor jurnalisme televisi. Film seri dokumenter See It Now yang diproduksinya ikut menimbulkan kecaman terhadap Senator Joseph McCarthy.
Laporan Murrow, khususnya selama serangan udara Jerman, dibuka dengan, "This is London." Murrow mengucapkan "This" secara tegas, diikuti jeda yang cukup panjang. Guru pidatonya, Ida Lou Anderson memberi saran agar menyingkat kata pembuka yang diajarkan pendahulu Murrow di CBS Eropa. Cesar Saerchinger menyapa pendengar dengan "Hello America. This is London calling." Selain menjadi ciri khas Murrow, "This" yang diucapkan dengan tegas, dipakai CBS sebagai frasa pemikat, "This...is CBS". James Earl Jones menirunya dengan "This...is CNN", dan Amy Goodman dengan "This...is Democracy Now".
Pada akhir tahun 1940-an, setiap malamnya penduduk Londonbersiap-siap menghadapi serangan udara. Sesama penduduk yang merasa tidak akan pernah saling bertemu lagi satu sama lainnya, menutup percakapan malam itu dengan, "so long, and good luck." Putri Elizabeth menutup pidato siaran langsung di radio dengan "good night, and good luck to you all." Ketika mengakhiri salah satu siaran pada tahun 1940, Murrow mengucapkan "Good night, and good luck."Anderson menyarankan agar salam perpisahan tersebut terus dipakai.
6) Hugo Rafael Chávez Frías Inggris IPA: ['ugo(ʊ) ˌɹɑfe(ɪ)'ɛl 'tʃɑbɪz 'fɹiɪs]; Spanish -->(IPA: ['uɰo rafa'el 'tʃaβes 'fɾias]) (lahir di Sabaneta, Barinas, Venezuela, 28 Juli 1954; umur 56 tahun) adalah Presiden Venezuela saat ini. Sebagai pimpinan Revolusi Bolivar, Chávez mempromotori visi demokrasi sosialis, integrasi Amerika Latin, dan anti-imperialisme. Ia juga tajam mengkritik globalisasi neoliberal dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Ia adalah presiden sejak tahun 1998. Dia adalah putra seorang guru dan lulusan Akademi Militer. Chavez meraih gelar insinyur tahun 1975 dan ia penggemar berat olahraga bisbol.
Setelah terpilih sebagai presiden tahun 1998, ia berkali-kali mengalami guncangan pemerintahan. Ia diancam dibunuh (2000). Tetapi, ia mendapatkan mandat enam tahun masa jabatan pada tahun tersebut guna melakukan reformasi politik.
Pada 14 November 2001, Presiden Hugo Chavez mengumumkan serangkaian tindakan yang bertujuan merangsang pertumbuhan ekonomi termasuk di antaranya mengundangkan Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah yang menetapkan bagaimana pemerintah bisa mengambil alih lahan-lahan tidur, tanah milik swasta, serta mengundangkan Undang-undang Hidrokarbon yang menjanjikan royalti fleksibel bagi perusahaan-perusahaan yang mengiperasikan tambang minyak milik pemerintah.
Kebijakan ekonomi yang dinilai kontroversial terutama menyangkut Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah, di antaranya memberi kekuasaan pada pemerintah untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan real estate yang luas dan tanah-tanah pertanian yang dianggap kurang produktif mengundang protes jutaan orang di ibukota, Caracas (11 Desember 2001). Selain, mata uang Bolivar jatuh terpuruk 25% terhadap dolar AS setelah pemerintah menghapuskan kontrol terhadap nilai tukar uang yang sudah dipertahankanlima tahun.
Bulan April 2002, sekitar 150.000 orang berunjuk rasa, yang dipelopori oleh Carlos Ortega dan Pedro Carmona, yang bertujuan untuk mendukung pemogokan dan protes minyak. Sementara pada waktu yang hampir bersamaan, ribuan pendukung Chavez berada di sekitar istana, menunjukkan kesetiaan mereka pada presiden yang terpilih dengan demokratis tersebut.
Secara sepihak, pihak oposisi yang melancarkan demo pemogokan tersebut tiba-tiba mengubah rute yang sudah ditentukan, berputar ke arah istana sehingga kekhawatiran akan terjadinya bentrokan memacu protes dari walikota Caracas pada Carlos Ortega sebagai orang yang dianggap bertanggung-jawab pada demonstran yang dibawanya.
Bentrokan pun terjadi di antara dua massa besar tersebut, yang dicoba lerai oleh pihak keamanan. Namun di tengah bentrokan, suara-suara tembakan terdengar. Jelas sekali di kemudian hari, dari hasil dokumentasi dan pengumpulan informasi, diketahui ada penembak gelap yang bersembunyi.
Pada saat tersebut, nyaris dari 25% penduduk Venezuela memiliki pistol. Tidak terkecuali dengan mereka yang berada dalam demonstrasi besar tersebut. Tembakan-tembakan pun diarahkan, baik oleh pendukung Chavez maupun pihak oposisi yang tidak tahu apa-apa, ke arah tembakan dari penembak gelap. Namun dalam tayangan yang ditampilkan oleh televisi swasta yang sebagian besar dimiliki oleh pihak yang beroposisi pada Chavez, dikesankan seakan penembakan dilakukan oleh pendukung Chavez dengan brutal pada pihak demonstran oposisi.
Kejadian itu menelan korban 10 orang tewas dan 110 lainnya cedera. Presiden Chavez bukannya melarang aksi-aksi kekerasan tersebut diliput televisi, bahkan aksi-aksi tersebut dibesar-besarkan oleh pihak media yang anti dengan Chavez sebagai kesalahan dan tanggung-jawab Chavez. Meskipun pada kenyataannya mereka menyembunyikan fakta bahwa baik pendukung Chavez maupun oposisi, pada saat tersebut sama-sama menjadi sasaran penembak gelap.v

Teori Komunikasi

DEFINISI KOMUNIKASI
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin commnico yang berarti membagi. Yang dimaksud membagi adalah membagi gagasan, ide atau pikiran antara seseorang dan orang lain (Cangara, 2002:18). Communico berakar dari kata communis yang berarti sama, sama arti atau sama makna (Effendy, 1992:54).
Dalam komunikasi, hakikatnya harus terkandung kesamaan makna atau kesamaan pengertian. Tidak ada kesamaan pengertian di antara mereka yang melakukan komunikasi, komunikasi tidak akan berlangsung. Tegasnya tidak ada komunikasi.
Secara terminologis, para ahli komunikasi mendefenisikan komunikasi dari berbagai perspektif, yakni perspektif filsafat, sosiologis, dan psikologis. Dalam perspektif filsafat, komunikasi dimaknai untuk mempersoalkan apakah hakikat komunikator-komunikan, dan bagaimana mereka menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan realitas di alam semesta (Rakhmat, 1997:8).
Dari perspektif psikologis, Hovland, Janis, dan Kelly (dalam Rakhmat, 1997:3) mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process by which an individual (the communicator) transmits stimulus (usually verbal) to modify the behavior of the other individuals (the audience).” Artinya, komunikasi adalah proses yang ditempuh seorang individu (komunikator) untuk menyampaikan stimulus (biasanya dengan lambang kata-kata) guna mengubah tingkah laku orang lain (komunikan).
Lantas, Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi komunikasi behaviorisme sebagai upaya untuk menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal.
Dipandang dari perspektif sosiologis, Colin Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai upaya untuk membuat satuan sosial yang terdiri dari individu-individu dengan menggunakan bahasa atau tanda.
Harnack dan Fest (1964) menganggap komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang-orang untuk tujuan integrasi intrapersonal dan interpersonal.
Edwin Neumann mendefinisikan komunikasi sebagai proses untuk mengubah kelompok manusia menjadi berfungsi (Rakhmat, 1997:8).
Bernard Berelson dan Garry A. Stainer (1978) dalam karyanya, Human Behavior, mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: “Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampian dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilangan, mimik wajah, gerak-gerik atau bahasa tubuh, sikap, suara, tulisan, grafik, telegram, telepon, cetakan, dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir.”
Sementara itu, Charles Cooley (1990) membuat definisi komunikasi sebagai berikut: “Komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antarmanusia dan mengembangkan semua lambang pikiran besama-sama dengan sarana tertentu untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekamnya dalam waktu. Dibandingkan dengan definisi-definisi lain, definisi versi Cooley merupakan yang lengkap dan menarik.
Definisi tersebut memiliki beberapa unsur. pertama, ide dari komunikasi sebagai dasar yang hakiki bagi hubungan manusia. Kedua, di dalam komunikasi terdapat mekanisme simbolisasi pesan (kata-kata, kial, gambar, lambang, dan sebagainya) dan alat-alat bagi pengoperan objek dari hubungan tersebut (informasi, gagasan, pengalaman, dan sebagainya). Ketiga, komunikasi sebagai proses yang menyebabkan hubungan tersebut menjadi satu kegiatan atau peristiwa. Barangkali, kekurangan definisi Cooley, ia tidak secara tegas menyebutkan tujuan komunikasi.
Dengan demikian, jelaslah bahwa komunikasi merupakan proses pengekspresian pikiran dan perasaan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk mengubah sikap pada diri komunikan dengan menggunakan lambang-lambang. Komunikasi akan efektif apabila pikiran itu timbul dari benak yang jernih dan perasaan itu muncul dari lubuk hati yang bersih.
KOMPONEN KOMUNIKASI
Komunikasi kontemporer yang tergabung dalam The United Aristotelian Description of Communication membagi komponen komunikasi menjadi sepuluh komponen (De Vito, dalam Fred E. Jandt, 1998:26). Kesepuluh komponen tersebut yaitu:
1. Source (sumber) adalah sumber atau individu yang menyampaikan pesan. Boleh jadi, sumber itu adalah seseorang yang berbicara, menulis, menggambar, memberi isyarat atau suatu organisasi komunikasi seperti sebuah redaksi surat kabar, penerbit, stasiun televisi, atau studio film.
2. Encoding (proses penyandian) adalah proses penyandian atau pengalihan pesan dalam bentuk lambang-lambang.
3. Message (pesan) adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang-lambang yang bermakna yang disampaikan sumber. Lambang-lambang itu bisa bersifat verbal (kata-kata lisan atau tulisan) maupun nonvebal (gerak, gambar, isyarat, kial, dan sikap).
4. Channel (saluran) adalah saluran atau media yang dipakai oleh sumber dan penerima pesan dalam berkomunikasi. Saluran yang digunakan bisa dua, tiga, atau empat saluran secara serentak. Misalnya, ketika berbicara atau mendengarkan, kita menggunakan saluran visual. Apabila kita mencium bau-bauan, menggunakan saluran olfaktori (saluran penciuman). Tatkala kita saling menyentuh, menggunakan saluran taktil. Saluran bisa juga berupa media cetak, sepertisurat kabar, majalah, dan buletin; atau media elektronik, seperti televisi, radio, film, dan Internet.
5. Noise (hambatan) adalah gangguan yang menerpa proses komunikasi yang dapat mengakibatkan diterima atau tidaknya pesan pada diri komunikan. Gangguan ini bisa berupa gangguan semantik (bahasa), psikologis (kejiwaan), sosiologis (status sosial),antropologis (perbedaan etnis), atau ekologis (lingkungan).
6. Receiver (penerima) adalah penerima pesan dari komunikator. Komunikan ini bisa sendiri atau sekelompook orang, bahkan suatu komunitas tertentu, seperti kelompok pendengar radio, penonton televisi, atau pembaca koran.
7. Decoding (proses penerimaan) adalah proses penangkapan, pemahaman, dan penerimaan pesan oleh komunikan dari komunikator. Proses decoding ini memerlukan kesiapan komunikan untuk menerima pesan dalam kondisi apapun.
8. Receiver respons (tanggapan penerima) adalah tanggapan atau seperangkat reaksi dari komunikan yang timbul setelah menerima pesan. Hal ini berkenaan dengan reaksi spontanitas yang dirasakan oleh komunikan.
9. Feedback (umpan balik) adalah umpan balik atau tanggapan dari komunikan kepada komunikator. Umpan balik ini bisa berasal dari dalam diri atau dari luar. Efek komunikasi adalah pengaruh yang terjadi pada diri komunikan. De Vito (1997:29) mengatakan, bahwa pada setiap komunikasi selalu ada konsekuensi. Pertama, memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, membuat sintesis atau mengevaluasi sesuatu. Ini adalah efek kognitif. Kedua, memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan. Ini disebut dampak afektif. Ketiga, memperoleh cara-cara bertindak baru seperti cara melemparkan bola atau menulis feature, selain perilaku verbal dan nonverbal yang baik. Inilah efek psikomotorik.
10. Context (situasi komunikasi) adalah situasi atau lingkungan yang mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formal atau informal, serius atau santai, dan sebagainya.
Membahas komponen komunikasi tidaklah lengkap bila tidak menampilkan pendapat Harold D. Lasswell. Sebagaimana dikutip Effendy (1994:13), Laswell menyusun formulasi komuikasi dengan menjawab pertanyaan paradigmatis :
1. Who (siapa yang berbicara)
2. Says what (apa yang dibicarakan)
3. In which channel (menggunakan saluran apa)
4. to whom (kepada siapa)
5. With what effect (bagaimana pengaruhnya)
Jadi, berdasarkan formulasi tersebut, komunikasi adalah proses penyampain pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media hingga menimbulkan efek tertentu. Menurut pendapat penulis, tidak mungkin komunikasi dilakukan tanpa niatan atau tujuan (intention).
Di dalamnya pasti terkandung niatan/tujuan tertentu. Tujuan itu bisa dinyatakan secara eksplisit (terus terang), tetapi kebanyakan dinyatakan secara implisit (terselubung).
Tujuan atau niatan komunikator dalam berkomunikasi dapat diketahui melalui simbol-simbol yang digunakan dalam pesan-pesan yang disampaikan, Karena alasan ini, menurut pendapat penulis, teori komunikasi sebagaimana dicakup dalam paradigma Lasswell itu perlu dilengkapi hingga menjadi:
1. Who
2. Says what In which channel
3. To whom For what intention
4. With what effect.
Dari paradigma tersebut, dapat dilakukan kajian lebih lanjut sebagai berikut:
1. Communication/control analysis
2. Content analysis
3. Media analysis
4. Audience analysis
5. Motive analysis
6. Effect analysis
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Model Jarum Hipodermik
Secara hafiah, hipodermik (hypodermic) berarti di bawah kulit. Dalam hubungannya dengan komunikasi massa, istilah ”model jarum hipodermik” (hypodermic needle model) mengandung anggapan dasar bahwa media massa menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera, dan langsung terhadap massa komunikan.
Efek yang segera dan langsung itu sejalan dengan pengertian perangsang-tanggapan (stimulus-respons). Media massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang membius massa komunikan yang pasif. Menurut Elihu Kattz, model tesebut terdiri dari media massa yang sangat ampuh, yang mampu memasukkan ide-ide pada benak khalayak hingga tak berdaya.
Model Komunikasi Satu Tahap
Model ini merupakan pengembangan dari teori komunikasi jarum hipodermik. Pesan yang disampaikan melalui media massa langsung ditujukan kepada komunikan tanpa perantara, misalnya pemimpin pendapat. Namun, pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.
Model Komunikasi Dua Tahap
Disebut komunikasi dua tahap karena model komunikasi ini dimulai dengan tahap pertama sebagai proses komunikasi antarpesona. Model ini menggambarkan bahwa pesan lewat media massa diterima oleh individu (pemimpin pendapat) yang terinformasi (well informed).
Para pemimpin pendapat itu menginterpretasi setiap pesan sesuai dengan frame of referente dan field of experience yang ada pada dirinya.
Model Komunikasi Multitahap
Model komunikasi multitahap menyatakan bahwa dalam laju komunikasi dari komunikator kepada komunikan terdapat sejumlah saluran yang berganti-ganti, artinya beberapa komunikan menerima pesan langsung dari komunikator melalui saluran media massa, lalu menyebarkan kepada komunikan lainnya. Pesan terpindahkan beberapa kali dari sumbernya melalui beberapa tahap.
Model Gerhard Maletzke
Gerhard Maletzke membuat modelnya berdasarkan elemen-elemen klasik yaitu pesan, media, dan komunikan. Tetapi, di antara media dan komunikan ia menambahkan elemen lain yaitu tekanan (kelebihan) atau kendala (kekurangan) media, dan citra media. Semua itu mempunyai pengaruh terhadap cara komunikan memperlakukannya.
Model Melvin de Fleur
Hampir sama dengan Wilbur Schramm, Melvin de Fleur memahami komunikasi dengan paradigma transmitter-message-channel-receiver-destination-feedback-noise. Menurut model Melvin de Fleur, transmitter atau sumber itu sendiri dianggap sebagai sebuah fase penyampaian pesan dalam komunikasi massa. Message adalah gagasan, ide, pikiran, perasaan, yang disampaikan transmitter kepada receiver. Channel adalah media yang mengantarkan informasi. Receiver berfungsi sebagai penerima dan decoder informasi.
Destination berfungsi menginterpretasi pesan menjadi sebuah makna. Feedback adalah tanggapan yang disampaikan receiver kepada transmitter. Model ini mengemukakan, bahwa dalam proses komunikasi bisa trejadi noise (gangguan) pada semua komponen komunikasi mulai dari transmitter, channel, receiver, maupun destination.
Misalnya, gangguan yang terjadi pada sumber bisa bersifat semantik, atau kepentingan subjektif, Gangguan pada channel bersifat teknis. Gangguan pada receiver bisa berupa interpretasi yang kurang tepat karena keterbatasan pengetahuan, wawasan, pendidikan, dan sebagainya.
Model HUB (Hierbert Ungurait Bohn)
Model HUB menunjukan bahwa proses komunikasi massa merupakan proses yang sirkuler, dinamis dan terus berkembang. Model ini berbentuk lingkaran untuk menunjukkan bahwa komunikasi adalah satu rangkaian aksi dan reaksi.
Model HUB mengibaratkan komunikasi sebagai proses yang mirip dengan peristiwa ketika sebuah batu kerikil dilemparkan ke dalam kolam, kerikil itu akan menimbulkan riak-riak yang akan terus membesar sampai menyentuh tepian kolam, dan memantul kembali ke tengah pusat riak. Isi komunikasi bisa berupa ide atau peristiwa seperti batu kerikil yang dilemparkan ke dalam kolam permasalahan manusia.
Agenda Setting Model
Agenda setting adalah pemilihan dan penonjolan isu tertentu yang dilakukan redaktur media massa yang lazim disebut penjaga gawang (gatekeeper). Media massa memberikan uji kasus tentang isu yang bernilai lebih penting.
Agenda setting menekankan adanya hubungan positif antara penilaian yang diberikan media massa pada satu isu dengan perhatian yang diberikan khalayak pada isu tersebut. Dengan kata lain, apa yang diabaikan atau dianggap penting oleh media massa akan diabaikan atau dianggap penting pula oleh masyarakat.
Model Komunikasi Linier
Komunikasi pada umumnya dianggap sebagai suatu fungsi linier. Seseorang mengomunikasikan pesan-pesannya melalui sebuah saluran kepada seorang penerima, yang kemudian memberikan umpan balik kepada pengirim tersebut (Gonzales, dalam Jahi, 1988:6).
Model Komunikasi Sirkuler
Orientasi pengertian komunikasi sebagai suatu proses adalah bahwa komunikasi itu proses yang kompleks, berlanjut dan tidak bisa berubah dengan sendirinya. David K. Berlo (dalam Miller, 2001:5) menyatakan: ”Kita memandang bahwa peristiwa dan hubungan adalah suatu proses yang dinamis terus-menerus berubah secara berlanjut. Ketika kita menyatakan komunikasi sebagai proses itu berarti komunikasi tersebut tidak memiliki permulaan, akhir, atau urutan peristiwa yang telah ditetapkan. Komunikasi tidaklah statis tetapi bergerak . Unsur-unsur di dalam suatu proses saling berhubungan; masing-masing memengaruhi satu sama lain.”
FAKTOR MANUSIA DALAM KOMUNIKASI
Secara ontogenetis, manusia berbeda pula antra yang satu dengan yang lainnya disebabkan pengalaman dan pendidikannya. Secara sosiologis, manusia juga berbeda antara yang satu dengan yang lainnya sebagai akibat dari hasil hubungan sosial dan interaksi sosialnya.
Dalam komunikasi politik internasional, seorang ahli perang urat syaraf (psy-war) sudah terbiasa meneliti seorang tokoh politik atau negarawan yang akan dijadikan sasaran komunikasinya, tidak hanya berkisar pada pekerjaannya dan cita-citanya, tetapi sampai pada siapa ayahnya, ibunya, kakeknya, dan neneknya dan apa pula pekerjaan mereka.
Timbul pertanyaan: komunikasi itu selalu secara verbal, selalu menggunakan kata-kata, selamanya bersifat lidah? Jawabannya: tidak selalu. Ada kalanya komunikasi dilakukan secara nonverbal, tanpa kata-kata.
Dalam hubungan dengan komunikasi nonverbal ini, Bung Hatta merupakan contoh yang tepat, ia lebih banyak berkomunikasi secara nonverbal, dengan gerak-gerik dan perilaku. Ia tidak pernah berseru agar rakyat hidup sederhana seperti banyak dilontarkan oleh para pemimpin lainnya, tetapi ia sendiri memberi contoh bagaimana hidup sedaerhana. Ia tidak berkoar-koar lantang di atas mimbar supaya rakyat Jujur, tetapi ia sendiri menunjukan dirinya sebagai orang Jujur, dan sebagainya. Komunikasi Bung Hatta Sangat ampuh, menimbulkan dampak yang Sangat mengesankan, yang bukan hanya seketika, melainkan untuk masa abadi yang tidak ada batasnya.
PENGARUH KONSEP DALAM KOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi, manusia mempergunakan konsep-konsep yang berlaku dalam benaknya, yaitu: konotasi, persepsi, homofil, heterofili, empati, persuasi, bidang keahlian, dan dinamika kepribadian. Selain itu, dalam berkomunikasi manusia juga Sangay kuat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang melingkupi sebagai factor eksternal.
Konotasi
Dalam benak manusia tersimpan beraneka ragam memori dan konsep, salah satunya hádala konotasi. Konotasi menyangkut kata-kata sebagai senjata komunikasi. Dalam memlih kata-kata untuk menyatakan suatu pesan perlu disadari, bahwa lambang kata yang mungkin memunyai pengertian yang berbeda bagi setiap orang.
Kata-kata mengandung dua pengertian, yakni denotatif¬ dan konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian biasa sebagaimana diartikan dalam kamus yang diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Pengertian konotatif adalah pengertian emosional dan mengandung penilaian tertentu (emocional or evaluative meaning) bedasarkan latar belakang dan pengalaman seseorang.
Persepsi, Field of Experience dan Frame of Reference
Menurut Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (2007:51).
Dalam komunikasi, perhatian terhadap persepsi adalah satu hal yang mendasar. Efektivitas komunikasi antara lain ditentukan faktor persepsi. Salah persepsi bisa berakibat fatal, miscommunication dapat memunculkan misconception,misconception dapat menimbulkan miscommunication
Homofili (Kesamaan)
Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan (homofili) sering dipakai komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya (Rakhmat 2007:32). Orang menjadi terhormat dalam pandangan orang lain karena duduk berdampingan dengan anggota kabinet atau berjabatan tangan dengan presiden.
Sebagaimana dikutip Rakhmat, William Albyk memperkenalkan istilah meaningful symbol, yakni lambang yang mengandung arti sama-sama dimengerti oleh komunikator dan komunikan.Dengan demikian, seorang pemimpin atau seorang diplomat tidak akan mungkin mencapai tujuan komunikasinya jika ia tidak memperhatikan faktor homofili.Para ahli komunikasi yang lain menjelaskan arti homophili untuk menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinteraksi dan memiliki kesamaan dalam sifat (atribut) seperti kepercayaan, nilai, pendidikan, status sosial, dan sebagainya.
Hubungan sosial lebih erat terjadi antar perorangan yang masing-masing memiliki persamaan dalam pekerjan pendidikan.Lebih sering berkomunikasi akan lebih besar kemungkinan terjadinya homophili.
Heterofili (perbedaan)
Heterofili didefinisikan sebagai derjat dari pasangan orang-orang yang berinteraksi yang memiliki sifat-sifat tetentu yang berbeda. Orang-orang yang mengingkari homofili dan berupaya berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda dengannya, bisa menemukan kekecewaan dalam komunikasi. Semua itu menyebabkan adanya heterofili dalam bahasa dan konsep sehingga pesan-pesan yang mereka sampaikan sulit diterima dan bahkan diabaikan.
Empati
Empati erat sekali hubungannya dengan keragka referensi dan kondisi komunikan, serta situasi pada saat komunikasi berlangsung, Empati berada di pihak komunikator. Empati berarti kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada perasaan orang lain. Komunikasi akan sukses apabila kita memiliki kemampuan empati, yakni jika kita dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Persuasi
Persuasi adalah upaya untuk meyakinkan atau menanamkan pengaruh kepada orang lain dengan cara membujuk sehingga orang lain itu bersedia menerima pesan dan melakukan tindakan seperti yang dikehendaki. Teori ini mencakup teori psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan terpendam (homo falens). Teori komunikasi interpesonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia strategi transaksional dengan lingkungannya (homo ludens).
Keahlian
Para ahli psikologi memandang komunikasi justru pada prilaku komunikasi. Sedang kan ahli liguistik melihat pada komponen-komponen yang membentuk struktur pesan. Ahli teknik memperhatikan berapa banyak gangguan (noise) yang terjadi selama proses komunikasi sebelum pesan sampai pada komunikan hingga komunikasi berakhir, dan berapa banyak pesan yang hilang.
Dinamika Kepribadian
Situasi dan kondisi sangat berpengaruh pada berlangsungnya komunikasi. Yang dimaksud dengan situasi adalah suasana pada saat pesan akan disampaikan. Sedangkan kondisi adalah keadaan fisik dan emosi komunikan saat komunikasi berlangsung.
ASPEK MEDIA DALAM KOMUNIKASI
Dalam proses komunikasi melalui media terdapat dua jenis proses. Menurut Effendy (1992:63), Edward Sapir memberi istilah primary processes dan secondary tehniques. Dengan bahasa, seseorang akan memahami pikiran atau perasaan orang lain. Sikap yang diekspresikan melalui bahasa belum tentu merupakan ungkapan sikap sebenarnya. Peliknya bahasa sebagai media komunikasi ialah karena bahasa mengandung pengertian konotatif selain denotatif. Media komunikasi yang kedua bersifat teknis dan berfungsi sebagai penerus atau pelipatganda pesan yang telah diinformasikan dengan bahasa tadi. Tetapi dalam keserbanekaan media komunikasi, seorang komunikator harus pandai memilih media mana yang paling efektif untuk menyampaikan pesannya.
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Setiap kegiatan komunikasi, baik komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, maupun komunikasimassa sudah dapat dipastikan akan menghadapi berbagai hambatan. Jenis-jenis hambatan komunikasi pada intinya terdiri dari hambatan psikologi, hambatan sosiokultural, dan hambatan interaksi verbal. Setiap komunikator selalu menginginkan komunikasi yang dilakukan dapat berlangsung efektif tanpa hambatan
Hambatan Psikologi
Hambatan komunikasi yang termasuk dalam hambatan psikologi adalah perbedaan kepentingan (interest), prasangka (prejudice), stereotip (stereotype), indiskriminasi (indiscrimination) dan rendahnya motivasi (motivation).
Hambatan Sosiokultur
Hambatan sosiokultur dalam komunikasi terbagi kedalamlima unsur yaitu keragaman etnik, perbedaan norma sosial, kekurangmampuan dalam berbahasa termasuk faktor semantik, dan pendidikan yang kurang merata.
Hambatan Interaksi Verbal
DeVito (1984) menemukan tujuh jenis hambatan yang sering terjadi pada komunikasi antarpesonal yang ia sebut sebagai barriers to verbal interaction. Pada komunikasi antarpesanal, hambatan-hambatan itu dapat terjadi pada pihak komunikator dan komunikan sekaligus secara bersama-sama atau masing-masing.
Hambatan Mekanis
Hambatan teknis sebagai konsekuensi penggunaan mediamassa. Hambatan mekanis pada media televisi terjadi pada saat stasiun atau pemancar penerima mendapat gangguan secara teknis maupun akibat cuaca buruk.

Komunikasi Organisasi

Haris & Nelson  ( 2008 ) => Komunikasi organisasi adalah suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku untuk memproduksi makna antar individu, kelompok dan organisasi.
Goldhaber ( 1993 ) => Komunikasi Organisasi adalah suatu proses perbuatan dan pertukaran pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi ketidakpastian.
( uncertainty ) = > suatu informasi akan bernilai jika menyangkut ketidakpastian, semakin tidak pasti maka informasi semakin tinggi..
Heath & Bryant ( 2000 ) => Komuniaksi Organisasi adalah suatu studi yang berfokus pada bagaimana orang - orang dalam organisasi itu memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan dan menyuarakan harapan - harapan mereka dalam organisasi serta bagaimana mencapai semua hal itu.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Enam gaya komunikasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss adalah :

1) Gaya komunikasi mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

2) Gaya komunikasi dua arah

The Equalitarian Style Aspek penting gayakomunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
3) The Structuring Style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4) The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
5) The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalamgayakomunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6) The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Definisi Komunikasi Organisasi
=>      suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku memproduksi makna antar individu, kelompok, dan organisasi (Harris & Nelson, 2008 : 19).
=>      suatu proses pembuatan dan pertukaran pesan-pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi atau berurusan dengan ketidakpastian lingkungan (Goldhaber, 1993 : 15).
=>      suatu studi yang berfokus kepada hal bagaimana orang-orang memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan, mengkoordinasikan usaha-usaha, menyuarakan harapan-harapan organisasi, dan bagaimana semua hal tersebut dinilai (Heath & Bryant, 2000 : 297).
Ciri-ciri Komunikasi Organisasi
Karakteristik komunikasi organisasi berdasarkan persepsi :
=>      Komunikasi organisasi terjadi di dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan internal (budaya) dan eksternal.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan pesan-pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media yang digunakan.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dengan sikap, perasaan, hubungan, dan kemampuan-kemampuannya.
(Goldhaber, 1993 : 14)
=>      Komunikasi organisasi ditujukan kepada audiens korporat seperti stakeholders, jurnalis, analis, regulator, dan legislator.
=>      Komunikasi organisasi memiliki perspektif jangka panjang dan tidak secara langsung ditujukan untuk tujuan penjualan.
=>      Komunikasi organisasi mengaplikasikan jenis yang berbeda sebab pesan-pesannya lebih formal dan tidak berlebihan seperti pesan-pesan komunikasi pemasaran.
(van Riel & Fombrun, 2007 : 20)
Fungsi Komunikasi Organisasi
Fungsi komunikasi secara tradisional :
=>      The production function
Fungsi produksi meliputi segala bentuk komunikasi yang mengkontrol dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output sistem (produk atau jasa perusahaan).
=>      The maintenance function
Meliputi komunikasi yang meregulasikan sistem proses. Maintenance communication berfungsi untuk menjaga kestabilan operasi organisasi.
=>      The innovation function
Fungsi inovasi berkaitan dengan perubahan dalam organisasi. Dalam hal ini, komunikasi terlibat dalam pengembangan ide-ide dan praktek-praktek dalam perusahaan atau organisasi
=>      “Human function” dalam komunikasi organisasi yang menjelaskan fungsi komunikasi yang mempengaruhi perasaan para anggota organisasi akan harga diri (self-worth) dan kualitas hubungan-hubungan organisasi.
=>      Terdapat suatu opini bahwa sebenarnya komunikasi organisasi memiliki fungsi tunggal yaitu untuk mengurangi ketidakpastian. Inilah yang disebut sebagai the Reduction of Uncertainty Function.
Permasalahan Komunikasi Organisasi
Masalah-masalah yang sering muncul dalam di antara individu atau kelompok dalam suatu organisasi :
=>      Permasalahan kepercayaan atau kurangnya kepercayaan
=>      Masalah penciptaan kesalingtergantungan antar orang, tujuan bersama, dan persetujuan mengenai cara memperoleh tujuan tersebut
=>      Permasalahan pendistribusian penghargaan secara adil
=>      Masalah pemahaman tentang persetujuan bersama akan struktur sosial dalam organisasi
CRITIQUE & DISCUSSION
=>      Organizational Communication / Corporate Communication:
=>      Corporate Communication :
=>      Corporate communication is the total communication activity generated by a company to achieve its planned objectives (Jackson, 1987)
=>      Corporate communications focuses on the organization as a whole (Cornelisson, 2004 : 20)
=>      Terminology ??
=>      Mapping ??
=>      The same discourse ??
Perspective on Organizational Communication (Daniels, Spiker, Papa)
Manajemen Scietific dan Klasik
1.   Manajemen Scientific dari Frederick Taylor
Fokus: studi scientific dan proses kerja.
Prinsip-prinsip: efisiensi kerja.
Empat (4) Ide Taylor:
  • Ada satu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan apapun, contohnya: studi waktu dan gerakan dapat menyingkap jumlah langkah yang paling sediki dan mempersingkat jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas dengan efisien.
  • Personil harus diseleksi secara scientific. Seseorang harus memilih dan menugaskan seseorang pada tugas menurut keterampilannya atau potensial bagi pengembangan keterampilan.
  • Pekerja harus dihargai dengan insentif yang sesuai dengan apa yang mereka hasilkan. Upah jam-an tidak tepat, bukan karena perbedaan dalam produktivitas individu melainkan kebutuhan ekonomi adalah faktor penting yang menjadi motif seseorang untuk bekerja.
  • Pekerjaan harus dibagi sehingga manager merencanakan pekerjaan dan pekerja mengikuti rencana. Dalam skemanya, Taylor menggambarkan bahwa setiap aspek diawasi oleh “functional foreman” yang berbeda.
Taylor: “Masalah utama dalam efektivitas organisasi mencakup ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh pemenuhan dari pekerja. Setiap orang akan menghasilkan keuntungan di bawah manajemen scientific.”
  1. 2.   Manajemen Umum dari Henri Fayol
Fokus: struktur organisasi dan praktek manajemen.
14 Prinsip:
1)           Divisi kerja. Setiap anggota hanya memiliki satu pekerjaan.
2)           Otoritas dan tanggungjawab. Otoritas mencakup hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk menuntut pemenuhan. Otoritas pejabat perusahaan tergantung posisinya, dan otoritas personal tergantung kemampuan dan pengalamannya.
3)           Disiplin, tergantung pada atasan yang baik, bersih, dan aturan yang adil, serta sanksi yang diterapkan dengan bijaksana.
4)           Kesatuan perintah. Pegawai menerima perintah dari satu orang dan hanya satu atasan untuk setiap tindakan.
5)           Kesatuan arahan. Sekelompok kegiatan dengan tujuan yang sama harus memiliki “satu kepala dan satu rencana”.
6)           Menomorduakan kepentingan individual.
7)           Pemberian upah. Karyawan harus dibayar dengan adil, yang memuaskan mereka dan perusahaan.
8)           Sentralisasi. Apakah pembuatan keputusan disentralisasikan (terbatas pada manajemen tingkat yang lebih tinggi), atau desentralisasi (ditujukan untuk bawahan) tergantung pada kondisi organisasi.
9)           Rantai skalar. Sistem otoritas disusun seperti hierarki dengan garis perintah yang jelas dari satu level ke yang lainnya, namun sistem harus bersedia dipindahkan dari rantai perintah ketika dibutuhkan.
10)       Keteraturan. Ada ruang bagi setiap karyawan, dan setiap karyawan harus berada dalam tempatnya.
11)        Keadilan. Personil diperlakukan dengan kebaikan dan keadilan.
12)       Stabilitas dalam kedudukan. Berasumsi bahwa karyawan yang memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan, ia pasti masih memiliki waktu untuk belajar dan berhasil dalam melakukannya.
13)       Inisiatif. Kemampuan untuk mengemukakan dan melaksanakan sebuah rencana adalah sumber daya organisasi yang bernilai.
14)       Esprit de corps (perasaan setia dan saling hormat menghormati). Manajemen harus berusaha untuk memajukan rasa kesatuan, harmoni dan kohesi.
3.  Teori Birokratik Weber
      “Birokratisasi merupakan konsep ideal bagi organisasi modern. Dalam organisasi yang kompleks dibutuhkan kecepatan, ketepatan, kepastian, dan kontinuitas. Semua hal tersebut dapat dicapai jika organisasi didesain sebisa mungkin seperti mesin.”
6 Ciri dasar:
ü      Sistem hierarki otoritas yang jelas.
ü      Divisi kerja berdasarkan spesialisasi.
ü      Sistem aturan yang lengkap mencakup hak, tanggungjawab, dan kewajiban personil.
ü      Prosedur yang sempurna untuk performa kerja.
ü      Impersonalitas (bukan perseorangan) dalam hubungan organisasional manusiawi.
ü      Seleksi dan promosi personil atas dasar kompetensi teknikal.
ü      Konsep Taylor, Fayol dan Weber tidaklah identik.
Hal tersebut tampak pada:
=>     Konsep dari Taylor mengenai mandor yang fungsional (functional foremanship) dimana pekerja menerima perintah dari atasan yang berbeda, bertolak belakang dengan ide kesatuan perintah dari Fayol dan Weber.
=>     Sikap Fayol terhadap fleksibilitas dalam struktur organisasi, pengambilan keputusan yang sentralisasi atau desentralisasi untuk menyesuaikan dengan     kondisi organisasi, serta menyokong esprit de corps, agak inkonsisten dengan anjuran Weber untuk kepastian, aturan yang konstan serta hubungan yang impersonal.
Hal yang umum dalam teori manajemen scientific dan klasik:
  • Organisasi dijalankan oleh otoritas manajemen. Karyawan adalah alat untuk melaksanakan rencana manajemen. Implikasinya komunikasi organisasi adalah sebagai alat kontrol manajerial dan koordinasi proses organisasi.
  • Teori scientific dan klasik meyakini bahwa orang berperilaku menurut model rasional dan ekonomi. Motivasi utama bekerja adalah uang.
Motivasi sosial dan politik dalam perilaku organisasi dianggap tidak relevan atau merugikan bagi keefektifan organisasi.
Sistem struktur dan fungsi organisasi yang rasional akan mengurangi efek buruk atas konflik kelompok, persaingan pribadi, dendam, perjuangan kekuasaan, dan egosime.
Masing-masing teoritisi memajukan resep agar menyerupai mesin bagi desain organisasi.
   Teori Transisional
1)     Teori Administrasi dari Mary Parker Follett
Fokus: cara membangun dan menjaga demokrasi melalui integrasi perbedaan, persaingan kepentingan.
Dua konsep dasar dari teori Follett, yaitu:
=>     Prinsip saling memberikan respon. Interaksi manusia selalu mencakup pengaruh bersama dan simultan.
=>     Tujuan dari integrasi yaitu kondisi yang harmonis dari penggabungan hal-hal yang berbeda, yang menghasilkan bentuk baru, entitas baru.

2)     Fungsi Eksekutif dari Chester Barnard
Barnard meyakini bahwa individu anggota organisasi sebagai faktor dasar yang strategis.
Fungsi utama seorang eksekutif adalah membangun dan menjaga sistem komunikasi.
Pada buku Pace & Faules (1994, Hal. 38-48), Teori Transisional dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu Behavioral Theories dan Systems Theories.
Teori yang termasuk Behavioral Theories:
  1. Teori Komunikasi Otoritas dari Chester Barnard
Empat (4) kondisi yang harus dihadapi sebelum seseorang menerima pesan sebagai sesuatu yang otoritatif (berwenang):
=>      Seseorang dapat dan memahami pesan.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan, bahwa pesan tidak inkonsisten dengan tujuan organisasi.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan berlanjut, bahwa pesan tersebut sesuai dengan kepentingan personalnya secara keseluruhan.
=>      Seseorang mampu secara mental dan fisik untuk patuh terhadap pesan Barnard menyadari bahwa banyak pesan tidak dapat dianalisa dengan sengaja, dinilai, dan diterima atau ditolak; sebaliknya, sebagian besar berupa instruksi, perintah, dan pesan persuasi yang dimasukkan dalam zona tidak penting seseorang.
100%                            0                           100%
Willing                    Rejection         Willing
Beberapa pesan dalam sebuah organisasi dirancang untuk memperluas zona tidak penting karyawan.
  1. Teori Human Relations dari Elton Mayo
  2. Teori Fusi dari Bakke dan Argyris         
  3. Teori Linking Pin dari Likert
Gambar Linking Pin
Teori yang termasuk dalam Teori Sistem:
v     Teori Sistem Sosial dari Elihu Katz dan Kahn
v     Ad-Hocracy dan Teori Buck Rogers
v     Toffler mengatakan bahwa ad-hocracy adalah birokrasi dengan ciri-ciri yang baru (bergerak cepat, kaya informasi, sangat aktif, berubah konstan, diisi unit-unit yang tidak abadi dan individu yang sangat mobile.
Gerakan Hubungan Manusiawi (The Human Relations Movement).
Studi Howthorne dan Elton Mayo
  • Studi pencahayaan (mengetahui hubungan antara kondisi lampu (pencahayaan) dalam lingkungan kerja dan produktivitas pekerja).
  • Studi ruang pemasangan saluran (mengetahui hubungan kondisi kerja yang bervariasi dan produktivitas).
  • Program wawancara (mengetahui sikap mereka terhadap kondisi kerja, supervisor, dan kerja secara umum). hasilnya sikap karyawan tergantung pada organisasi sosial dari kelompok dimana mereka kerja dan posisi mereka dalam kelompok tersebut.
  • Studi Bank-Wiring (mengetahui efek proses sosial kelompok kerja pada produktivitas). Hasilnya yaitu bahwa norma-norma kelompok kerja mempengaruhi standar performa.
Perkembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Develompment)
  1. Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Ada lima kebutuhan:
v     Kebutuhan fisiologikal: makanan, oksigen, serta kebutuhan dasar lainnya (sandang, pangan)
v     Kebutuhan akan rasa aman: perlindungan dari bahaya, bebas dari ancaman.
v     Kebutuhan sosial akan cinta, kasih sayang, afiliasi, dan penerimaan.
v     Kebutuhan dihargai untuk status, harga diri.
v     Kebutuhan aktualisasi diri (potensi seseorang sebagai makhluk hidup). Kebutuhan aktualisasi diri adalah yang paling abstrak dan berada pada level yang paling tinggi.
  1. Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor
Manager yang masuk dalam Teori X, yaitu mereka yang percaya bahwa karyawan tidak suka bekerja dan akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindarinya.
Teori X membawa pada kecurigaan, pengawasan yang sangat ketat, dan atmosfir tindakan hukum.
Manager Teori Y percaya bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain. Karyawan ingin bekerja.
Dibandingkan manager pada Teori X, manager pada Teori Y lebih dapat mengembangkan iklim kepercayaan terhadap karyawan yang dibutuhkan untuk perkembangan sumber daya manusia
  1. Empat Sistem dari Likert
Empat tipe dasar orientasi manajemen atau sistem:
v     Exploitative-authoritative (Sistem 1).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori X dari McGregor.
v     Benevolent-authoritative (Sistem 2)
v     Consultative (Sistem 3)
v     Participative (Sistem 4).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori Y dari McGregor.
  1. Peralihan Pada Teori Z
Ouchi: Teori Z adalah percampuran (hybrid/kawin silang) antara sistem Amerika dan Jepang.
Spesialisasi kerja pada organisasi hibrida yaitu moderat, namun banyak fungsi dicapai melalui tim proyek dan pemaksaan tugas yang mungkin sementara/ temporer. Pengambilan keputusan tidak begitu tersentralisasi dan tergantuk pada pencarian kesepakatan informal.
Haris & Nelson  ( 2008 ) => Komunikasi organisasi adalah suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku untuk memproduksi makna antar individu, kelompok dan organisasi.
Goldhaber ( 1993 ) => Komunikasi Organisasi adalah suatu proses perbuatan dan pertukaran pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi ketidakpastian.
( uncertainty ) = > suatu informasi akan bernilai jika menyangkut ketidakpastian, semakin tidak pasti maka informasi semakin tinggi..
Heath & Bryant ( 2000 ) => Komuniaksi Organisasi adalah suatu studi yang berfokus pada bagaimana orang - orang dalam organisasi itu memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan dan menyuarakan harapan - harapan mereka dalam organisasi serta bagaimana mencapai semua hal itu.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Enam gaya komunikasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss adalah :

1) Gaya komunikasi mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

2) Gaya komunikasi dua arah

The Equalitarian Style Aspek penting gayakomunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
3) The Structuring Style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4) The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
5) The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalamgayakomunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6) The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Definisi Komunikasi Organisasi
=>      suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku memproduksi makna antar individu, kelompok, dan organisasi (Harris & Nelson, 2008 : 19).
=>      suatu proses pembuatan dan pertukaran pesan-pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi atau berurusan dengan ketidakpastian lingkungan (Goldhaber, 1993 : 15).
=>      suatu studi yang berfokus kepada hal bagaimana orang-orang memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan, mengkoordinasikan usaha-usaha, menyuarakan harapan-harapan organisasi, dan bagaimana semua hal tersebut dinilai (Heath & Bryant, 2000 : 297).
Ciri-ciri Komunikasi Organisasi
Karakteristik komunikasi organisasi berdasarkan persepsi :
=>      Komunikasi organisasi terjadi di dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan internal (budaya) dan eksternal.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan pesan-pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media yang digunakan.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dengan sikap, perasaan, hubungan, dan kemampuan-kemampuannya.
(Goldhaber, 1993 : 14)
=>      Komunikasi organisasi ditujukan kepada audiens korporat seperti stakeholders, jurnalis, analis, regulator, dan legislator.
=>      Komunikasi organisasi memiliki perspektif jangka panjang dan tidak secara langsung ditujukan untuk tujuan penjualan.
=>      Komunikasi organisasi mengaplikasikan jenis yang berbeda sebab pesan-pesannya lebih formal dan tidak berlebihan seperti pesan-pesan komunikasi pemasaran.
(van Riel & Fombrun, 2007 : 20)
Fungsi Komunikasi Organisasi
Fungsi komunikasi secara tradisional :
=>      The production function
Fungsi produksi meliputi segala bentuk komunikasi yang mengkontrol dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output sistem (produk atau jasa perusahaan).
=>      The maintenance function
Meliputi komunikasi yang meregulasikan sistem proses. Maintenance communication berfungsi untuk menjaga kestabilan operasi organisasi.
=>      The innovation function
Fungsi inovasi berkaitan dengan perubahan dalam organisasi. Dalam hal ini, komunikasi terlibat dalam pengembangan ide-ide dan praktek-praktek dalam perusahaan atau organisasi
=>      “Human function” dalam komunikasi organisasi yang menjelaskan fungsi komunikasi yang mempengaruhi perasaan para anggota organisasi akan harga diri (self-worth) dan kualitas hubungan-hubungan organisasi.
=>      Terdapat suatu opini bahwa sebenarnya komunikasi organisasi memiliki fungsi tunggal yaitu untuk mengurangi ketidakpastian. Inilah yang disebut sebagai the Reduction of Uncertainty Function.
Permasalahan Komunikasi Organisasi
Masalah-masalah yang sering muncul dalam di antara individu atau kelompok dalam suatu organisasi :
=>      Permasalahan kepercayaan atau kurangnya kepercayaan
=>      Masalah penciptaan kesalingtergantungan antar orang, tujuan bersama, dan persetujuan mengenai cara memperoleh tujuan tersebut
=>      Permasalahan pendistribusian penghargaan secara adil
=>      Masalah pemahaman tentang persetujuan bersama akan struktur sosial dalam organisasi
CRITIQUE & DISCUSSION
=>      Organizational Communication / Corporate Communication:
=>      Corporate Communication :
=>      Corporate communication is the total communication activity generated by a company to achieve its planned objectives (Jackson, 1987)
=>      Corporate communications focuses on the organization as a whole (Cornelisson, 2004 : 20)
=>      Terminology ??
=>      Mapping ??
=>      The same discourse ??
Perspective on Organizational Communication (Daniels, Spiker, Papa)
Manajemen Scietific dan Klasik
1.   Manajemen Scientific dari Frederick Taylor
Fokus: studi scientific dan proses kerja.
Prinsip-prinsip: efisiensi kerja.
Empat (4) Ide Taylor:
  • Ada satu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan apapun, contohnya: studi waktu dan gerakan dapat menyingkap jumlah langkah yang paling sediki dan mempersingkat jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas dengan efisien.
  • Personil harus diseleksi secara scientific. Seseorang harus memilih dan menugaskan seseorang pada tugas menurut keterampilannya atau potensial bagi pengembangan keterampilan.
  • Pekerja harus dihargai dengan insentif yang sesuai dengan apa yang mereka hasilkan. Upah jam-an tidak tepat, bukan karena perbedaan dalam produktivitas individu melainkan kebutuhan ekonomi adalah faktor penting yang menjadi motif seseorang untuk bekerja.
  • Pekerjaan harus dibagi sehingga manager merencanakan pekerjaan dan pekerja mengikuti rencana. Dalam skemanya, Taylor menggambarkan bahwa setiap aspek diawasi oleh “functional foreman” yang berbeda.
Taylor: “Masalah utama dalam efektivitas organisasi mencakup ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh pemenuhan dari pekerja. Setiap orang akan menghasilkan keuntungan di bawah manajemen scientific.”
  1. 2.   Manajemen Umum dari Henri Fayol
Fokus: struktur organisasi dan praktek manajemen.
14 Prinsip:
1)           Divisi kerja. Setiap anggota hanya memiliki satu pekerjaan.
2)           Otoritas dan tanggungjawab. Otoritas mencakup hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk menuntut pemenuhan. Otoritas pejabat perusahaan tergantung posisinya, dan otoritas personal tergantung kemampuan dan pengalamannya.
3)           Disiplin, tergantung pada atasan yang baik, bersih, dan aturan yang adil, serta sanksi yang diterapkan dengan bijaksana.
4)           Kesatuan perintah. Pegawai menerima perintah dari satu orang dan hanya satu atasan untuk setiap tindakan.
5)           Kesatuan arahan. Sekelompok kegiatan dengan tujuan yang sama harus memiliki “satu kepala dan satu rencana”.
6)           Menomorduakan kepentingan individual.
7)           Pemberian upah. Karyawan harus dibayar dengan adil, yang memuaskan mereka dan perusahaan.
8)           Sentralisasi. Apakah pembuatan keputusan disentralisasikan (terbatas pada manajemen tingkat yang lebih tinggi), atau desentralisasi (ditujukan untuk bawahan) tergantung pada kondisi organisasi.
9)           Rantai skalar. Sistem otoritas disusun seperti hierarki dengan garis perintah yang jelas dari satu level ke yang lainnya, namun sistem harus bersedia dipindahkan dari rantai perintah ketika dibutuhkan.
10)       Keteraturan. Ada ruang bagi setiap karyawan, dan setiap karyawan harus berada dalam tempatnya.
11)        Keadilan. Personil diperlakukan dengan kebaikan dan keadilan.
12)       Stabilitas dalam kedudukan. Berasumsi bahwa karyawan yang memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan, ia pasti masih memiliki waktu untuk belajar dan berhasil dalam melakukannya.
13)       Inisiatif. Kemampuan untuk mengemukakan dan melaksanakan sebuah rencana adalah sumber daya organisasi yang bernilai.
14)       Esprit de corps (perasaan setia dan saling hormat menghormati). Manajemen harus berusaha untuk memajukan rasa kesatuan, harmoni dan kohesi.
3.  Teori Birokratik Weber
      “Birokratisasi merupakan konsep ideal bagi organisasi modern. Dalam organisasi yang kompleks dibutuhkan kecepatan, ketepatan, kepastian, dan kontinuitas. Semua hal tersebut dapat dicapai jika organisasi didesain sebisa mungkin seperti mesin.”
6 Ciri dasar:
ü      Sistem hierarki otoritas yang jelas.
ü      Divisi kerja berdasarkan spesialisasi.
ü      Sistem aturan yang lengkap mencakup hak, tanggungjawab, dan kewajiban personil.
ü      Prosedur yang sempurna untuk performa kerja.
ü      Impersonalitas (bukan perseorangan) dalam hubungan organisasional manusiawi.
ü      Seleksi dan promosi personil atas dasar kompetensi teknikal.
ü      Konsep Taylor, Fayol dan Weber tidaklah identik.
Hal tersebut tampak pada:
=>     Konsep dari Taylor mengenai mandor yang fungsional (functional foremanship) dimana pekerja menerima perintah dari atasan yang berbeda, bertolak belakang dengan ide kesatuan perintah dari Fayol dan Weber.
=>     Sikap Fayol terhadap fleksibilitas dalam struktur organisasi, pengambilan keputusan yang sentralisasi atau desentralisasi untuk menyesuaikan dengan     kondisi organisasi, serta menyokong esprit de corps, agak inkonsisten dengan anjuran Weber untuk kepastian, aturan yang konstan serta hubungan yang impersonal.
Hal yang umum dalam teori manajemen scientific dan klasik:
  • Organisasi dijalankan oleh otoritas manajemen. Karyawan adalah alat untuk melaksanakan rencana manajemen. Implikasinya komunikasi organisasi adalah sebagai alat kontrol manajerial dan koordinasi proses organisasi.
  • Teori scientific dan klasik meyakini bahwa orang berperilaku menurut model rasional dan ekonomi. Motivasi utama bekerja adalah uang.
Motivasi sosial dan politik dalam perilaku organisasi dianggap tidak relevan atau merugikan bagi keefektifan organisasi.
Sistem struktur dan fungsi organisasi yang rasional akan mengurangi efek buruk atas konflik kelompok, persaingan pribadi, dendam, perjuangan kekuasaan, dan egosime.
Masing-masing teoritisi memajukan resep agar menyerupai mesin bagi desain organisasi.
   Teori Transisional
1)     Teori Administrasi dari Mary Parker Follett
Fokus: cara membangun dan menjaga demokrasi melalui integrasi perbedaan, persaingan kepentingan.
Dua konsep dasar dari teori Follett, yaitu:
=>     Prinsip saling memberikan respon. Interaksi manusia selalu mencakup pengaruh bersama dan simultan.
=>     Tujuan dari integrasi yaitu kondisi yang harmonis dari penggabungan hal-hal yang berbeda, yang menghasilkan bentuk baru, entitas baru.

2)     Fungsi Eksekutif dari Chester Barnard
Barnard meyakini bahwa individu anggota organisasi sebagai faktor dasar yang strategis.
Fungsi utama seorang eksekutif adalah membangun dan menjaga sistem komunikasi.
Pada buku Pace & Faules (1994, Hal. 38-48), Teori Transisional dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu Behavioral Theories dan Systems Theories.
Teori yang termasuk Behavioral Theories:
  1. Teori Komunikasi Otoritas dari Chester Barnard
Empat (4) kondisi yang harus dihadapi sebelum seseorang menerima pesan sebagai sesuatu yang otoritatif (berwenang):
=>      Seseorang dapat dan memahami pesan.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan, bahwa pesan tidak inkonsisten dengan tujuan organisasi.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan berlanjut, bahwa pesan tersebut sesuai dengan kepentingan personalnya secara keseluruhan.
=>      Seseorang mampu secara mental dan fisik untuk patuh terhadap pesan Barnard menyadari bahwa banyak pesan tidak dapat dianalisa dengan sengaja, dinilai, dan diterima atau ditolak; sebaliknya, sebagian besar berupa instruksi, perintah, dan pesan persuasi yang dimasukkan dalam zona tidak penting seseorang.
100%                            0                           100%
Willing                    Rejection         Willing
Beberapa pesan dalam sebuah organisasi dirancang untuk memperluas zona tidak penting karyawan.
  1. Teori Human Relations dari Elton Mayo
  2. Teori Fusi dari Bakke dan Argyris         
  3. Teori Linking Pin dari Likert
Gambar Linking Pin
Teori yang termasuk dalam Teori Sistem:
v     Teori Sistem Sosial dari Elihu Katz dan Kahn
v     Ad-Hocracy dan Teori Buck Rogers
v     Toffler mengatakan bahwa ad-hocracy adalah birokrasi dengan ciri-ciri yang baru (bergerak cepat, kaya informasi, sangat aktif, berubah konstan, diisi unit-unit yang tidak abadi dan individu yang sangat mobile.
Gerakan Hubungan Manusiawi (The Human Relations Movement).
Studi Howthorne dan Elton Mayo
  • Studi pencahayaan (mengetahui hubungan antara kondisi lampu (pencahayaan) dalam lingkungan kerja dan produktivitas pekerja).
  • Studi ruang pemasangan saluran (mengetahui hubungan kondisi kerja yang bervariasi dan produktivitas).
  • Program wawancara (mengetahui sikap mereka terhadap kondisi kerja, supervisor, dan kerja secara umum). hasilnya sikap karyawan tergantung pada organisasi sosial dari kelompok dimana mereka kerja dan posisi mereka dalam kelompok tersebut.
  • Studi Bank-Wiring (mengetahui efek proses sosial kelompok kerja pada produktivitas). Hasilnya yaitu bahwa norma-norma kelompok kerja mempengaruhi standar performa.
Perkembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Develompment)
  1. Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Ada lima kebutuhan:
v     Kebutuhan fisiologikal: makanan, oksigen, serta kebutuhan dasar lainnya (sandang, pangan)
v     Kebutuhan akan rasa aman: perlindungan dari bahaya, bebas dari ancaman.
v     Kebutuhan sosial akan cinta, kasih sayang, afiliasi, dan penerimaan.
v     Kebutuhan dihargai untuk status, harga diri.
v     Kebutuhan aktualisasi diri (potensi seseorang sebagai makhluk hidup). Kebutuhan aktualisasi diri adalah yang paling abstrak dan berada pada level yang paling tinggi.
  1. Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor
Manager yang masuk dalam Teori X, yaitu mereka yang percaya bahwa karyawan tidak suka bekerja dan akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindarinya.
Teori X membawa pada kecurigaan, pengawasan yang sangat ketat, dan atmosfir tindakan hukum.
Manager Teori Y percaya bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain. Karyawan ingin bekerja.
Dibandingkan manager pada Teori X, manager pada Teori Y lebih dapat mengembangkan iklim kepercayaan terhadap karyawan yang dibutuhkan untuk perkembangan sumber daya manusia
  1. Empat Sistem dari Likert
Empat tipe dasar orientasi manajemen atau sistem:
v     Exploitative-authoritative (Sistem 1).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori X dari McGregor.
v     Benevolent-authoritative (Sistem 2)
v     Consultative (Sistem 3)
v     Participative (Sistem 4).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori Y dari McGregor.
  1. Peralihan Pada Teori Z
Ouchi: Teori Z adalah percampuran (hybrid/kawin silang) antara sistem Amerika dan Jepang.
Spesialisasi kerja pada organisasi hibrida yaitu moderat, namun banyak fungsi dicapai melalui tim proyek dan pemaksaan tugas yang mungkin sementara/ temporer. Pengambilan keputusan tidak begitu tersentralisasi dan tergantuk pada pencarian kesepakatan informal.