Selasa, 21 Juni 2011

Tokoh Dunia

1) Sir Winston Leonard Spencer Churchill (lahir di Oxfordshire, Inggris, 30 November 1874 – meninggal 24 Januari 1965 pada umur 90 tahun) adalah tokoh politik dan pengarang dari Inggris yang paling dikenal sebagai Perdana Menteri Britania Raya sewaktu Perang Dunia Kedua.
Peranannya sebagai ahli strategi, orator, diplomat, dan politisi terkemuka menjadikan Churchill salah satu dari tokoh paling berpengaruh di sejarah dunia. Pada tahun 1953, Churchill dianugerahi penghargaan Nobel di bidang sastra karena sumbangan yang ia berikan dalam buku-buku karangannya mengenai bahasa Inggris dan sejarah dunia.
2) Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc².
3) Meet the Press adalah program wawancara/berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi NBC, Amerika Serikat. Mulai mengudara sejak 6 November 1947, Meet the Press adalah acara televisi paling tahan lama dalam sejarah penyiaran televisi di dunia.
Acara ini mengundang tokoh-tokoh nasional untuk dimintakan pendapatnya mengenai masalah-masalah politik, ekonomi, dan luar negeri. Walaupun ada beberapa acara wawancara Minggu pagi yang sejenis, Meet the Press memiliki rating pemirsa yang paling tinggi.
Acara ini menampilkan diskusi antara pewawancara dan tamu. Kadang-kadang wawancara diikuti dengan diskusi meja bundar, atau adu argumentasi dengan tamu dari pihak yang bertentangan, seperti anggota Kongres atau komentator politik. Sejak 20 September 1992, acara ini diperpanjang menjadi 60 menit.
Kadang-kadang acara ini menyajikan segmen terakhir yang disebut The Meet the Press Minute. Segmen ini berisi cuplikan video dari wawancara sebelumnya.
Meet the Press diproduksi oleh NBC dan disiarkan oleh berbagai saluran televisi milik NBC Universal, termasuk: MSNBC di AS dan Kanada, CNBC Europe di Eropa, dan CNBC Asia di Asia. Di Australia, acara ini ditayangkan oleh Seven Network.
Meet the Press juga tersedia dalam bentuk video atau audio podcast, dan dipancarkan oleh stasiun-stasiun radio Westwood One.
Nama – nama moderator Meet the Press :
v     Martha Rountree 1947-1953
v     Ned Brooks 1953-1965
v     Lawrence E. Spivak 1966-1975
v     Bill Monroe 1975-1984
v     Roger Mudd/Marvin Kalb
(moderator bersama) 1984-1985
v     Marvin Kalb 1985-1987
v     Chris Wallace 1987-1988
v     Garrick Utley 1989-1991
v     Tim Russert 1991-2008
v     Tom Brokaw 2008
v     David Gregory 2008-sekarang
Meet the Press mulai mengudara di radio pada tahun 1945 dengan nama American Mercury Presents: Meet the Press.[10] Acara ini disiarkan untuk mempromosikan majalah bernama The American Mercury yang dibeli Lawrence E. Spivak pada tahun 1944. Spivak meminta wartawati Martha Rountree untuk memberikan pendapatnya tentang acara radio yang ingin dibuat oleh Spivak. Rountree sebelumnya berpengalaman bekerja di radio dan waktu itu bekerja untuk Spivak sebagai redaktur majalah. Rountree membuat acara radio yang dinamakannya The American Mercury pada tanggal 5 Oktober 1945.[2]
Pada 6 November 1947 ketika disiarkan oleh Mutual Broadcasting System, acara The American Mercury naik pangkat sebagai acara televisi NBC, dan diganti namanya menjadi Meet the Press. Versi radio dari acara yang sama juga ikut memakai nama yang baru. Walaupun sejumlah sumber menyatakan acara ini sebagai ciptaan Spivak[1][4], wartawati Rountree mengembangkan acara ini berdasarkan idenya sendiri. Spivak ikut menjadi produser bersama Rountree dan menjadi mitra bisnisnya ketika The American Mercury sudah dikenal orang.[2]
Meet the Press awalnya disajikan sebagai konferensi pers selama 30 menit dengan seorang tamu dan sebuah panel pewawancara. Pemandu acara yang pertama adalah Martha Rountree sendiri. Hingga kini, Rountree adalah satu-satunya wanita yang pernah menjadi moderator Meet the Press. Ia mengundurkan diri pada 1 November 1953 untuk digantikan oleh Ned Brooks hingga 26 Desember 1965. Setelah lama menjadi panelis permanen, Spivak mulai menjadi moderator pada 1 Januari 1966. Spivak pensiun pada 9 November 1975. Penggantinya bernama Bill Monroe yang menjadi moderator hingga 2 Juni 1984.
Acara ini sering berganti pemandu acara karena saling berebut pemirsa dengan This Week with David Brinkley di ABC. Setelah Monroe, Roger Mudd dan Marvin Kalb menjadi moderator bersama selama setahun sebelum digantikan Chris Wallace (1987-1988). Pengganti Wallace adalah Garrick Utley yang menjadi moderator dari tahun 1989 hingga 1 Desember 1991.
4) Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 19451966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
5) Edward R. Murrow (lahir di Guilford County, North Carolina, 25 April 1908 – meninggal di Brooklyn, New York, 27 April 1965 pada umur 57 tahun) adalah wartawan televisi dan radio Amerika Serikat. Namanya dikenal luas setelah menjadi penyiar radio selama Perang Dunia II. Berita yang dibacakannya didengar oleh jutaan pendengar radio di Amerika Serikat dan Kanada. Sejarawan menyebutnya sebagai salah satu tokoh terbesar dalam jurnalisme. Murrow juga dikenal sebagai pelopor jurnalisme televisi. Film seri dokumenter See It Now yang diproduksinya ikut menimbulkan kecaman terhadap Senator Joseph McCarthy.
Laporan Murrow, khususnya selama serangan udara Jerman, dibuka dengan, "This is London." Murrow mengucapkan "This" secara tegas, diikuti jeda yang cukup panjang. Guru pidatonya, Ida Lou Anderson memberi saran agar menyingkat kata pembuka yang diajarkan pendahulu Murrow di CBS Eropa. Cesar Saerchinger menyapa pendengar dengan "Hello America. This is London calling." Selain menjadi ciri khas Murrow, "This" yang diucapkan dengan tegas, dipakai CBS sebagai frasa pemikat, "This...is CBS". James Earl Jones menirunya dengan "This...is CNN", dan Amy Goodman dengan "This...is Democracy Now".
Pada akhir tahun 1940-an, setiap malamnya penduduk Londonbersiap-siap menghadapi serangan udara. Sesama penduduk yang merasa tidak akan pernah saling bertemu lagi satu sama lainnya, menutup percakapan malam itu dengan, "so long, and good luck." Putri Elizabeth menutup pidato siaran langsung di radio dengan "good night, and good luck to you all." Ketika mengakhiri salah satu siaran pada tahun 1940, Murrow mengucapkan "Good night, and good luck."Anderson menyarankan agar salam perpisahan tersebut terus dipakai.
6) Hugo Rafael Chávez Frías Inggris IPA: ['ugo(ʊ) ˌɹɑfe(ɪ)'ɛl 'tʃɑbɪz 'fɹiɪs]; Spanish -->(IPA: ['uɰo rafa'el 'tʃaβes 'fɾias]) (lahir di Sabaneta, Barinas, Venezuela, 28 Juli 1954; umur 56 tahun) adalah Presiden Venezuela saat ini. Sebagai pimpinan Revolusi Bolivar, Chávez mempromotori visi demokrasi sosialis, integrasi Amerika Latin, dan anti-imperialisme. Ia juga tajam mengkritik globalisasi neoliberal dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Ia adalah presiden sejak tahun 1998. Dia adalah putra seorang guru dan lulusan Akademi Militer. Chavez meraih gelar insinyur tahun 1975 dan ia penggemar berat olahraga bisbol.
Setelah terpilih sebagai presiden tahun 1998, ia berkali-kali mengalami guncangan pemerintahan. Ia diancam dibunuh (2000). Tetapi, ia mendapatkan mandat enam tahun masa jabatan pada tahun tersebut guna melakukan reformasi politik.
Pada 14 November 2001, Presiden Hugo Chavez mengumumkan serangkaian tindakan yang bertujuan merangsang pertumbuhan ekonomi termasuk di antaranya mengundangkan Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah yang menetapkan bagaimana pemerintah bisa mengambil alih lahan-lahan tidur, tanah milik swasta, serta mengundangkan Undang-undang Hidrokarbon yang menjanjikan royalti fleksibel bagi perusahaan-perusahaan yang mengiperasikan tambang minyak milik pemerintah.
Kebijakan ekonomi yang dinilai kontroversial terutama menyangkut Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah, di antaranya memberi kekuasaan pada pemerintah untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan real estate yang luas dan tanah-tanah pertanian yang dianggap kurang produktif mengundang protes jutaan orang di ibukota, Caracas (11 Desember 2001). Selain, mata uang Bolivar jatuh terpuruk 25% terhadap dolar AS setelah pemerintah menghapuskan kontrol terhadap nilai tukar uang yang sudah dipertahankanlima tahun.
Bulan April 2002, sekitar 150.000 orang berunjuk rasa, yang dipelopori oleh Carlos Ortega dan Pedro Carmona, yang bertujuan untuk mendukung pemogokan dan protes minyak. Sementara pada waktu yang hampir bersamaan, ribuan pendukung Chavez berada di sekitar istana, menunjukkan kesetiaan mereka pada presiden yang terpilih dengan demokratis tersebut.
Secara sepihak, pihak oposisi yang melancarkan demo pemogokan tersebut tiba-tiba mengubah rute yang sudah ditentukan, berputar ke arah istana sehingga kekhawatiran akan terjadinya bentrokan memacu protes dari walikota Caracas pada Carlos Ortega sebagai orang yang dianggap bertanggung-jawab pada demonstran yang dibawanya.
Bentrokan pun terjadi di antara dua massa besar tersebut, yang dicoba lerai oleh pihak keamanan. Namun di tengah bentrokan, suara-suara tembakan terdengar. Jelas sekali di kemudian hari, dari hasil dokumentasi dan pengumpulan informasi, diketahui ada penembak gelap yang bersembunyi.
Pada saat tersebut, nyaris dari 25% penduduk Venezuela memiliki pistol. Tidak terkecuali dengan mereka yang berada dalam demonstrasi besar tersebut. Tembakan-tembakan pun diarahkan, baik oleh pendukung Chavez maupun pihak oposisi yang tidak tahu apa-apa, ke arah tembakan dari penembak gelap. Namun dalam tayangan yang ditampilkan oleh televisi swasta yang sebagian besar dimiliki oleh pihak yang beroposisi pada Chavez, dikesankan seakan penembakan dilakukan oleh pendukung Chavez dengan brutal pada pihak demonstran oposisi.
Kejadian itu menelan korban 10 orang tewas dan 110 lainnya cedera. Presiden Chavez bukannya melarang aksi-aksi kekerasan tersebut diliput televisi, bahkan aksi-aksi tersebut dibesar-besarkan oleh pihak media yang anti dengan Chavez sebagai kesalahan dan tanggung-jawab Chavez. Meskipun pada kenyataannya mereka menyembunyikan fakta bahwa baik pendukung Chavez maupun oposisi, pada saat tersebut sama-sama menjadi sasaran penembak gelap.v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar