Selasa, 21 Juni 2011

Komunikasi Organisasi

Haris & Nelson  ( 2008 ) => Komunikasi organisasi adalah suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku untuk memproduksi makna antar individu, kelompok dan organisasi.
Goldhaber ( 1993 ) => Komunikasi Organisasi adalah suatu proses perbuatan dan pertukaran pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi ketidakpastian.
( uncertainty ) = > suatu informasi akan bernilai jika menyangkut ketidakpastian, semakin tidak pasti maka informasi semakin tinggi..
Heath & Bryant ( 2000 ) => Komuniaksi Organisasi adalah suatu studi yang berfokus pada bagaimana orang - orang dalam organisasi itu memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan dan menyuarakan harapan - harapan mereka dalam organisasi serta bagaimana mencapai semua hal itu.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Enam gaya komunikasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss adalah :

1) Gaya komunikasi mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

2) Gaya komunikasi dua arah

The Equalitarian Style Aspek penting gayakomunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
3) The Structuring Style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4) The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
5) The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalamgayakomunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6) The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Definisi Komunikasi Organisasi
=>      suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku memproduksi makna antar individu, kelompok, dan organisasi (Harris & Nelson, 2008 : 19).
=>      suatu proses pembuatan dan pertukaran pesan-pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi atau berurusan dengan ketidakpastian lingkungan (Goldhaber, 1993 : 15).
=>      suatu studi yang berfokus kepada hal bagaimana orang-orang memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan, mengkoordinasikan usaha-usaha, menyuarakan harapan-harapan organisasi, dan bagaimana semua hal tersebut dinilai (Heath & Bryant, 2000 : 297).
Ciri-ciri Komunikasi Organisasi
Karakteristik komunikasi organisasi berdasarkan persepsi :
=>      Komunikasi organisasi terjadi di dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan internal (budaya) dan eksternal.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan pesan-pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media yang digunakan.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dengan sikap, perasaan, hubungan, dan kemampuan-kemampuannya.
(Goldhaber, 1993 : 14)
=>      Komunikasi organisasi ditujukan kepada audiens korporat seperti stakeholders, jurnalis, analis, regulator, dan legislator.
=>      Komunikasi organisasi memiliki perspektif jangka panjang dan tidak secara langsung ditujukan untuk tujuan penjualan.
=>      Komunikasi organisasi mengaplikasikan jenis yang berbeda sebab pesan-pesannya lebih formal dan tidak berlebihan seperti pesan-pesan komunikasi pemasaran.
(van Riel & Fombrun, 2007 : 20)
Fungsi Komunikasi Organisasi
Fungsi komunikasi secara tradisional :
=>      The production function
Fungsi produksi meliputi segala bentuk komunikasi yang mengkontrol dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output sistem (produk atau jasa perusahaan).
=>      The maintenance function
Meliputi komunikasi yang meregulasikan sistem proses. Maintenance communication berfungsi untuk menjaga kestabilan operasi organisasi.
=>      The innovation function
Fungsi inovasi berkaitan dengan perubahan dalam organisasi. Dalam hal ini, komunikasi terlibat dalam pengembangan ide-ide dan praktek-praktek dalam perusahaan atau organisasi
=>      “Human function” dalam komunikasi organisasi yang menjelaskan fungsi komunikasi yang mempengaruhi perasaan para anggota organisasi akan harga diri (self-worth) dan kualitas hubungan-hubungan organisasi.
=>      Terdapat suatu opini bahwa sebenarnya komunikasi organisasi memiliki fungsi tunggal yaitu untuk mengurangi ketidakpastian. Inilah yang disebut sebagai the Reduction of Uncertainty Function.
Permasalahan Komunikasi Organisasi
Masalah-masalah yang sering muncul dalam di antara individu atau kelompok dalam suatu organisasi :
=>      Permasalahan kepercayaan atau kurangnya kepercayaan
=>      Masalah penciptaan kesalingtergantungan antar orang, tujuan bersama, dan persetujuan mengenai cara memperoleh tujuan tersebut
=>      Permasalahan pendistribusian penghargaan secara adil
=>      Masalah pemahaman tentang persetujuan bersama akan struktur sosial dalam organisasi
CRITIQUE & DISCUSSION
=>      Organizational Communication / Corporate Communication:
=>      Corporate Communication :
=>      Corporate communication is the total communication activity generated by a company to achieve its planned objectives (Jackson, 1987)
=>      Corporate communications focuses on the organization as a whole (Cornelisson, 2004 : 20)
=>      Terminology ??
=>      Mapping ??
=>      The same discourse ??
Perspective on Organizational Communication (Daniels, Spiker, Papa)
Manajemen Scietific dan Klasik
1.   Manajemen Scientific dari Frederick Taylor
Fokus: studi scientific dan proses kerja.
Prinsip-prinsip: efisiensi kerja.
Empat (4) Ide Taylor:
  • Ada satu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan apapun, contohnya: studi waktu dan gerakan dapat menyingkap jumlah langkah yang paling sediki dan mempersingkat jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas dengan efisien.
  • Personil harus diseleksi secara scientific. Seseorang harus memilih dan menugaskan seseorang pada tugas menurut keterampilannya atau potensial bagi pengembangan keterampilan.
  • Pekerja harus dihargai dengan insentif yang sesuai dengan apa yang mereka hasilkan. Upah jam-an tidak tepat, bukan karena perbedaan dalam produktivitas individu melainkan kebutuhan ekonomi adalah faktor penting yang menjadi motif seseorang untuk bekerja.
  • Pekerjaan harus dibagi sehingga manager merencanakan pekerjaan dan pekerja mengikuti rencana. Dalam skemanya, Taylor menggambarkan bahwa setiap aspek diawasi oleh “functional foreman” yang berbeda.
Taylor: “Masalah utama dalam efektivitas organisasi mencakup ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh pemenuhan dari pekerja. Setiap orang akan menghasilkan keuntungan di bawah manajemen scientific.”
  1. 2.   Manajemen Umum dari Henri Fayol
Fokus: struktur organisasi dan praktek manajemen.
14 Prinsip:
1)           Divisi kerja. Setiap anggota hanya memiliki satu pekerjaan.
2)           Otoritas dan tanggungjawab. Otoritas mencakup hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk menuntut pemenuhan. Otoritas pejabat perusahaan tergantung posisinya, dan otoritas personal tergantung kemampuan dan pengalamannya.
3)           Disiplin, tergantung pada atasan yang baik, bersih, dan aturan yang adil, serta sanksi yang diterapkan dengan bijaksana.
4)           Kesatuan perintah. Pegawai menerima perintah dari satu orang dan hanya satu atasan untuk setiap tindakan.
5)           Kesatuan arahan. Sekelompok kegiatan dengan tujuan yang sama harus memiliki “satu kepala dan satu rencana”.
6)           Menomorduakan kepentingan individual.
7)           Pemberian upah. Karyawan harus dibayar dengan adil, yang memuaskan mereka dan perusahaan.
8)           Sentralisasi. Apakah pembuatan keputusan disentralisasikan (terbatas pada manajemen tingkat yang lebih tinggi), atau desentralisasi (ditujukan untuk bawahan) tergantung pada kondisi organisasi.
9)           Rantai skalar. Sistem otoritas disusun seperti hierarki dengan garis perintah yang jelas dari satu level ke yang lainnya, namun sistem harus bersedia dipindahkan dari rantai perintah ketika dibutuhkan.
10)       Keteraturan. Ada ruang bagi setiap karyawan, dan setiap karyawan harus berada dalam tempatnya.
11)        Keadilan. Personil diperlakukan dengan kebaikan dan keadilan.
12)       Stabilitas dalam kedudukan. Berasumsi bahwa karyawan yang memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan, ia pasti masih memiliki waktu untuk belajar dan berhasil dalam melakukannya.
13)       Inisiatif. Kemampuan untuk mengemukakan dan melaksanakan sebuah rencana adalah sumber daya organisasi yang bernilai.
14)       Esprit de corps (perasaan setia dan saling hormat menghormati). Manajemen harus berusaha untuk memajukan rasa kesatuan, harmoni dan kohesi.
3.  Teori Birokratik Weber
      “Birokratisasi merupakan konsep ideal bagi organisasi modern. Dalam organisasi yang kompleks dibutuhkan kecepatan, ketepatan, kepastian, dan kontinuitas. Semua hal tersebut dapat dicapai jika organisasi didesain sebisa mungkin seperti mesin.”
6 Ciri dasar:
ü      Sistem hierarki otoritas yang jelas.
ü      Divisi kerja berdasarkan spesialisasi.
ü      Sistem aturan yang lengkap mencakup hak, tanggungjawab, dan kewajiban personil.
ü      Prosedur yang sempurna untuk performa kerja.
ü      Impersonalitas (bukan perseorangan) dalam hubungan organisasional manusiawi.
ü      Seleksi dan promosi personil atas dasar kompetensi teknikal.
ü      Konsep Taylor, Fayol dan Weber tidaklah identik.
Hal tersebut tampak pada:
=>     Konsep dari Taylor mengenai mandor yang fungsional (functional foremanship) dimana pekerja menerima perintah dari atasan yang berbeda, bertolak belakang dengan ide kesatuan perintah dari Fayol dan Weber.
=>     Sikap Fayol terhadap fleksibilitas dalam struktur organisasi, pengambilan keputusan yang sentralisasi atau desentralisasi untuk menyesuaikan dengan     kondisi organisasi, serta menyokong esprit de corps, agak inkonsisten dengan anjuran Weber untuk kepastian, aturan yang konstan serta hubungan yang impersonal.
Hal yang umum dalam teori manajemen scientific dan klasik:
  • Organisasi dijalankan oleh otoritas manajemen. Karyawan adalah alat untuk melaksanakan rencana manajemen. Implikasinya komunikasi organisasi adalah sebagai alat kontrol manajerial dan koordinasi proses organisasi.
  • Teori scientific dan klasik meyakini bahwa orang berperilaku menurut model rasional dan ekonomi. Motivasi utama bekerja adalah uang.
Motivasi sosial dan politik dalam perilaku organisasi dianggap tidak relevan atau merugikan bagi keefektifan organisasi.
Sistem struktur dan fungsi organisasi yang rasional akan mengurangi efek buruk atas konflik kelompok, persaingan pribadi, dendam, perjuangan kekuasaan, dan egosime.
Masing-masing teoritisi memajukan resep agar menyerupai mesin bagi desain organisasi.
   Teori Transisional
1)     Teori Administrasi dari Mary Parker Follett
Fokus: cara membangun dan menjaga demokrasi melalui integrasi perbedaan, persaingan kepentingan.
Dua konsep dasar dari teori Follett, yaitu:
=>     Prinsip saling memberikan respon. Interaksi manusia selalu mencakup pengaruh bersama dan simultan.
=>     Tujuan dari integrasi yaitu kondisi yang harmonis dari penggabungan hal-hal yang berbeda, yang menghasilkan bentuk baru, entitas baru.

2)     Fungsi Eksekutif dari Chester Barnard
Barnard meyakini bahwa individu anggota organisasi sebagai faktor dasar yang strategis.
Fungsi utama seorang eksekutif adalah membangun dan menjaga sistem komunikasi.
Pada buku Pace & Faules (1994, Hal. 38-48), Teori Transisional dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu Behavioral Theories dan Systems Theories.
Teori yang termasuk Behavioral Theories:
  1. Teori Komunikasi Otoritas dari Chester Barnard
Empat (4) kondisi yang harus dihadapi sebelum seseorang menerima pesan sebagai sesuatu yang otoritatif (berwenang):
=>      Seseorang dapat dan memahami pesan.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan, bahwa pesan tidak inkonsisten dengan tujuan organisasi.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan berlanjut, bahwa pesan tersebut sesuai dengan kepentingan personalnya secara keseluruhan.
=>      Seseorang mampu secara mental dan fisik untuk patuh terhadap pesan Barnard menyadari bahwa banyak pesan tidak dapat dianalisa dengan sengaja, dinilai, dan diterima atau ditolak; sebaliknya, sebagian besar berupa instruksi, perintah, dan pesan persuasi yang dimasukkan dalam zona tidak penting seseorang.
100%                            0                           100%
Willing                    Rejection         Willing
Beberapa pesan dalam sebuah organisasi dirancang untuk memperluas zona tidak penting karyawan.
  1. Teori Human Relations dari Elton Mayo
  2. Teori Fusi dari Bakke dan Argyris         
  3. Teori Linking Pin dari Likert
Gambar Linking Pin
Teori yang termasuk dalam Teori Sistem:
v     Teori Sistem Sosial dari Elihu Katz dan Kahn
v     Ad-Hocracy dan Teori Buck Rogers
v     Toffler mengatakan bahwa ad-hocracy adalah birokrasi dengan ciri-ciri yang baru (bergerak cepat, kaya informasi, sangat aktif, berubah konstan, diisi unit-unit yang tidak abadi dan individu yang sangat mobile.
Gerakan Hubungan Manusiawi (The Human Relations Movement).
Studi Howthorne dan Elton Mayo
  • Studi pencahayaan (mengetahui hubungan antara kondisi lampu (pencahayaan) dalam lingkungan kerja dan produktivitas pekerja).
  • Studi ruang pemasangan saluran (mengetahui hubungan kondisi kerja yang bervariasi dan produktivitas).
  • Program wawancara (mengetahui sikap mereka terhadap kondisi kerja, supervisor, dan kerja secara umum). hasilnya sikap karyawan tergantung pada organisasi sosial dari kelompok dimana mereka kerja dan posisi mereka dalam kelompok tersebut.
  • Studi Bank-Wiring (mengetahui efek proses sosial kelompok kerja pada produktivitas). Hasilnya yaitu bahwa norma-norma kelompok kerja mempengaruhi standar performa.
Perkembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Develompment)
  1. Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Ada lima kebutuhan:
v     Kebutuhan fisiologikal: makanan, oksigen, serta kebutuhan dasar lainnya (sandang, pangan)
v     Kebutuhan akan rasa aman: perlindungan dari bahaya, bebas dari ancaman.
v     Kebutuhan sosial akan cinta, kasih sayang, afiliasi, dan penerimaan.
v     Kebutuhan dihargai untuk status, harga diri.
v     Kebutuhan aktualisasi diri (potensi seseorang sebagai makhluk hidup). Kebutuhan aktualisasi diri adalah yang paling abstrak dan berada pada level yang paling tinggi.
  1. Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor
Manager yang masuk dalam Teori X, yaitu mereka yang percaya bahwa karyawan tidak suka bekerja dan akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindarinya.
Teori X membawa pada kecurigaan, pengawasan yang sangat ketat, dan atmosfir tindakan hukum.
Manager Teori Y percaya bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain. Karyawan ingin bekerja.
Dibandingkan manager pada Teori X, manager pada Teori Y lebih dapat mengembangkan iklim kepercayaan terhadap karyawan yang dibutuhkan untuk perkembangan sumber daya manusia
  1. Empat Sistem dari Likert
Empat tipe dasar orientasi manajemen atau sistem:
v     Exploitative-authoritative (Sistem 1).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori X dari McGregor.
v     Benevolent-authoritative (Sistem 2)
v     Consultative (Sistem 3)
v     Participative (Sistem 4).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori Y dari McGregor.
  1. Peralihan Pada Teori Z
Ouchi: Teori Z adalah percampuran (hybrid/kawin silang) antara sistem Amerika dan Jepang.
Spesialisasi kerja pada organisasi hibrida yaitu moderat, namun banyak fungsi dicapai melalui tim proyek dan pemaksaan tugas yang mungkin sementara/ temporer. Pengambilan keputusan tidak begitu tersentralisasi dan tergantuk pada pencarian kesepakatan informal.
Haris & Nelson  ( 2008 ) => Komunikasi organisasi adalah suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku untuk memproduksi makna antar individu, kelompok dan organisasi.
Goldhaber ( 1993 ) => Komunikasi Organisasi adalah suatu proses perbuatan dan pertukaran pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi ketidakpastian.
( uncertainty ) = > suatu informasi akan bernilai jika menyangkut ketidakpastian, semakin tidak pasti maka informasi semakin tinggi..
Heath & Bryant ( 2000 ) => Komuniaksi Organisasi adalah suatu studi yang berfokus pada bagaimana orang - orang dalam organisasi itu memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan dan menyuarakan harapan - harapan mereka dalam organisasi serta bagaimana mencapai semua hal itu.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Enam gaya komunikasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss adalah :

1) Gaya komunikasi mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

2) Gaya komunikasi dua arah

The Equalitarian Style Aspek penting gayakomunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
3) The Structuring Style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4) The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
5) The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalamgayakomunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6) The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Definisi Komunikasi Organisasi
=>      suatu proses transaksional dan berkesinambungan dalam perilaku memproduksi makna antar individu, kelompok, dan organisasi (Harris & Nelson, 2008 : 19).
=>      suatu proses pembuatan dan pertukaran pesan-pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling terkait untuk mengatasi atau berurusan dengan ketidakpastian lingkungan (Goldhaber, 1993 : 15).
=>      suatu studi yang berfokus kepada hal bagaimana orang-orang memperoleh informasi, membentuk opini, mengambil keputusan, mengkoordinasikan usaha-usaha, menyuarakan harapan-harapan organisasi, dan bagaimana semua hal tersebut dinilai (Heath & Bryant, 2000 : 297).
Ciri-ciri Komunikasi Organisasi
Karakteristik komunikasi organisasi berdasarkan persepsi :
=>      Komunikasi organisasi terjadi di dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan internal (budaya) dan eksternal.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan pesan-pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media yang digunakan.
=>      Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dengan sikap, perasaan, hubungan, dan kemampuan-kemampuannya.
(Goldhaber, 1993 : 14)
=>      Komunikasi organisasi ditujukan kepada audiens korporat seperti stakeholders, jurnalis, analis, regulator, dan legislator.
=>      Komunikasi organisasi memiliki perspektif jangka panjang dan tidak secara langsung ditujukan untuk tujuan penjualan.
=>      Komunikasi organisasi mengaplikasikan jenis yang berbeda sebab pesan-pesannya lebih formal dan tidak berlebihan seperti pesan-pesan komunikasi pemasaran.
(van Riel & Fombrun, 2007 : 20)
Fungsi Komunikasi Organisasi
Fungsi komunikasi secara tradisional :
=>      The production function
Fungsi produksi meliputi segala bentuk komunikasi yang mengkontrol dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output sistem (produk atau jasa perusahaan).
=>      The maintenance function
Meliputi komunikasi yang meregulasikan sistem proses. Maintenance communication berfungsi untuk menjaga kestabilan operasi organisasi.
=>      The innovation function
Fungsi inovasi berkaitan dengan perubahan dalam organisasi. Dalam hal ini, komunikasi terlibat dalam pengembangan ide-ide dan praktek-praktek dalam perusahaan atau organisasi
=>      “Human function” dalam komunikasi organisasi yang menjelaskan fungsi komunikasi yang mempengaruhi perasaan para anggota organisasi akan harga diri (self-worth) dan kualitas hubungan-hubungan organisasi.
=>      Terdapat suatu opini bahwa sebenarnya komunikasi organisasi memiliki fungsi tunggal yaitu untuk mengurangi ketidakpastian. Inilah yang disebut sebagai the Reduction of Uncertainty Function.
Permasalahan Komunikasi Organisasi
Masalah-masalah yang sering muncul dalam di antara individu atau kelompok dalam suatu organisasi :
=>      Permasalahan kepercayaan atau kurangnya kepercayaan
=>      Masalah penciptaan kesalingtergantungan antar orang, tujuan bersama, dan persetujuan mengenai cara memperoleh tujuan tersebut
=>      Permasalahan pendistribusian penghargaan secara adil
=>      Masalah pemahaman tentang persetujuan bersama akan struktur sosial dalam organisasi
CRITIQUE & DISCUSSION
=>      Organizational Communication / Corporate Communication:
=>      Corporate Communication :
=>      Corporate communication is the total communication activity generated by a company to achieve its planned objectives (Jackson, 1987)
=>      Corporate communications focuses on the organization as a whole (Cornelisson, 2004 : 20)
=>      Terminology ??
=>      Mapping ??
=>      The same discourse ??
Perspective on Organizational Communication (Daniels, Spiker, Papa)
Manajemen Scietific dan Klasik
1.   Manajemen Scientific dari Frederick Taylor
Fokus: studi scientific dan proses kerja.
Prinsip-prinsip: efisiensi kerja.
Empat (4) Ide Taylor:
  • Ada satu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan apapun, contohnya: studi waktu dan gerakan dapat menyingkap jumlah langkah yang paling sediki dan mempersingkat jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas dengan efisien.
  • Personil harus diseleksi secara scientific. Seseorang harus memilih dan menugaskan seseorang pada tugas menurut keterampilannya atau potensial bagi pengembangan keterampilan.
  • Pekerja harus dihargai dengan insentif yang sesuai dengan apa yang mereka hasilkan. Upah jam-an tidak tepat, bukan karena perbedaan dalam produktivitas individu melainkan kebutuhan ekonomi adalah faktor penting yang menjadi motif seseorang untuk bekerja.
  • Pekerjaan harus dibagi sehingga manager merencanakan pekerjaan dan pekerja mengikuti rencana. Dalam skemanya, Taylor menggambarkan bahwa setiap aspek diawasi oleh “functional foreman” yang berbeda.
Taylor: “Masalah utama dalam efektivitas organisasi mencakup ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh pemenuhan dari pekerja. Setiap orang akan menghasilkan keuntungan di bawah manajemen scientific.”
  1. 2.   Manajemen Umum dari Henri Fayol
Fokus: struktur organisasi dan praktek manajemen.
14 Prinsip:
1)           Divisi kerja. Setiap anggota hanya memiliki satu pekerjaan.
2)           Otoritas dan tanggungjawab. Otoritas mencakup hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk menuntut pemenuhan. Otoritas pejabat perusahaan tergantung posisinya, dan otoritas personal tergantung kemampuan dan pengalamannya.
3)           Disiplin, tergantung pada atasan yang baik, bersih, dan aturan yang adil, serta sanksi yang diterapkan dengan bijaksana.
4)           Kesatuan perintah. Pegawai menerima perintah dari satu orang dan hanya satu atasan untuk setiap tindakan.
5)           Kesatuan arahan. Sekelompok kegiatan dengan tujuan yang sama harus memiliki “satu kepala dan satu rencana”.
6)           Menomorduakan kepentingan individual.
7)           Pemberian upah. Karyawan harus dibayar dengan adil, yang memuaskan mereka dan perusahaan.
8)           Sentralisasi. Apakah pembuatan keputusan disentralisasikan (terbatas pada manajemen tingkat yang lebih tinggi), atau desentralisasi (ditujukan untuk bawahan) tergantung pada kondisi organisasi.
9)           Rantai skalar. Sistem otoritas disusun seperti hierarki dengan garis perintah yang jelas dari satu level ke yang lainnya, namun sistem harus bersedia dipindahkan dari rantai perintah ketika dibutuhkan.
10)       Keteraturan. Ada ruang bagi setiap karyawan, dan setiap karyawan harus berada dalam tempatnya.
11)        Keadilan. Personil diperlakukan dengan kebaikan dan keadilan.
12)       Stabilitas dalam kedudukan. Berasumsi bahwa karyawan yang memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan, ia pasti masih memiliki waktu untuk belajar dan berhasil dalam melakukannya.
13)       Inisiatif. Kemampuan untuk mengemukakan dan melaksanakan sebuah rencana adalah sumber daya organisasi yang bernilai.
14)       Esprit de corps (perasaan setia dan saling hormat menghormati). Manajemen harus berusaha untuk memajukan rasa kesatuan, harmoni dan kohesi.
3.  Teori Birokratik Weber
      “Birokratisasi merupakan konsep ideal bagi organisasi modern. Dalam organisasi yang kompleks dibutuhkan kecepatan, ketepatan, kepastian, dan kontinuitas. Semua hal tersebut dapat dicapai jika organisasi didesain sebisa mungkin seperti mesin.”
6 Ciri dasar:
ü      Sistem hierarki otoritas yang jelas.
ü      Divisi kerja berdasarkan spesialisasi.
ü      Sistem aturan yang lengkap mencakup hak, tanggungjawab, dan kewajiban personil.
ü      Prosedur yang sempurna untuk performa kerja.
ü      Impersonalitas (bukan perseorangan) dalam hubungan organisasional manusiawi.
ü      Seleksi dan promosi personil atas dasar kompetensi teknikal.
ü      Konsep Taylor, Fayol dan Weber tidaklah identik.
Hal tersebut tampak pada:
=>     Konsep dari Taylor mengenai mandor yang fungsional (functional foremanship) dimana pekerja menerima perintah dari atasan yang berbeda, bertolak belakang dengan ide kesatuan perintah dari Fayol dan Weber.
=>     Sikap Fayol terhadap fleksibilitas dalam struktur organisasi, pengambilan keputusan yang sentralisasi atau desentralisasi untuk menyesuaikan dengan     kondisi organisasi, serta menyokong esprit de corps, agak inkonsisten dengan anjuran Weber untuk kepastian, aturan yang konstan serta hubungan yang impersonal.
Hal yang umum dalam teori manajemen scientific dan klasik:
  • Organisasi dijalankan oleh otoritas manajemen. Karyawan adalah alat untuk melaksanakan rencana manajemen. Implikasinya komunikasi organisasi adalah sebagai alat kontrol manajerial dan koordinasi proses organisasi.
  • Teori scientific dan klasik meyakini bahwa orang berperilaku menurut model rasional dan ekonomi. Motivasi utama bekerja adalah uang.
Motivasi sosial dan politik dalam perilaku organisasi dianggap tidak relevan atau merugikan bagi keefektifan organisasi.
Sistem struktur dan fungsi organisasi yang rasional akan mengurangi efek buruk atas konflik kelompok, persaingan pribadi, dendam, perjuangan kekuasaan, dan egosime.
Masing-masing teoritisi memajukan resep agar menyerupai mesin bagi desain organisasi.
   Teori Transisional
1)     Teori Administrasi dari Mary Parker Follett
Fokus: cara membangun dan menjaga demokrasi melalui integrasi perbedaan, persaingan kepentingan.
Dua konsep dasar dari teori Follett, yaitu:
=>     Prinsip saling memberikan respon. Interaksi manusia selalu mencakup pengaruh bersama dan simultan.
=>     Tujuan dari integrasi yaitu kondisi yang harmonis dari penggabungan hal-hal yang berbeda, yang menghasilkan bentuk baru, entitas baru.

2)     Fungsi Eksekutif dari Chester Barnard
Barnard meyakini bahwa individu anggota organisasi sebagai faktor dasar yang strategis.
Fungsi utama seorang eksekutif adalah membangun dan menjaga sistem komunikasi.
Pada buku Pace & Faules (1994, Hal. 38-48), Teori Transisional dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu Behavioral Theories dan Systems Theories.
Teori yang termasuk Behavioral Theories:
  1. Teori Komunikasi Otoritas dari Chester Barnard
Empat (4) kondisi yang harus dihadapi sebelum seseorang menerima pesan sebagai sesuatu yang otoritatif (berwenang):
=>      Seseorang dapat dan memahami pesan.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan, bahwa pesan tidak inkonsisten dengan tujuan organisasi.
=>      Seseorang yakin, pada saat keputusan berlanjut, bahwa pesan tersebut sesuai dengan kepentingan personalnya secara keseluruhan.
=>      Seseorang mampu secara mental dan fisik untuk patuh terhadap pesan Barnard menyadari bahwa banyak pesan tidak dapat dianalisa dengan sengaja, dinilai, dan diterima atau ditolak; sebaliknya, sebagian besar berupa instruksi, perintah, dan pesan persuasi yang dimasukkan dalam zona tidak penting seseorang.
100%                            0                           100%
Willing                    Rejection         Willing
Beberapa pesan dalam sebuah organisasi dirancang untuk memperluas zona tidak penting karyawan.
  1. Teori Human Relations dari Elton Mayo
  2. Teori Fusi dari Bakke dan Argyris         
  3. Teori Linking Pin dari Likert
Gambar Linking Pin
Teori yang termasuk dalam Teori Sistem:
v     Teori Sistem Sosial dari Elihu Katz dan Kahn
v     Ad-Hocracy dan Teori Buck Rogers
v     Toffler mengatakan bahwa ad-hocracy adalah birokrasi dengan ciri-ciri yang baru (bergerak cepat, kaya informasi, sangat aktif, berubah konstan, diisi unit-unit yang tidak abadi dan individu yang sangat mobile.
Gerakan Hubungan Manusiawi (The Human Relations Movement).
Studi Howthorne dan Elton Mayo
  • Studi pencahayaan (mengetahui hubungan antara kondisi lampu (pencahayaan) dalam lingkungan kerja dan produktivitas pekerja).
  • Studi ruang pemasangan saluran (mengetahui hubungan kondisi kerja yang bervariasi dan produktivitas).
  • Program wawancara (mengetahui sikap mereka terhadap kondisi kerja, supervisor, dan kerja secara umum). hasilnya sikap karyawan tergantung pada organisasi sosial dari kelompok dimana mereka kerja dan posisi mereka dalam kelompok tersebut.
  • Studi Bank-Wiring (mengetahui efek proses sosial kelompok kerja pada produktivitas). Hasilnya yaitu bahwa norma-norma kelompok kerja mempengaruhi standar performa.
Perkembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Develompment)
  1. Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Ada lima kebutuhan:
v     Kebutuhan fisiologikal: makanan, oksigen, serta kebutuhan dasar lainnya (sandang, pangan)
v     Kebutuhan akan rasa aman: perlindungan dari bahaya, bebas dari ancaman.
v     Kebutuhan sosial akan cinta, kasih sayang, afiliasi, dan penerimaan.
v     Kebutuhan dihargai untuk status, harga diri.
v     Kebutuhan aktualisasi diri (potensi seseorang sebagai makhluk hidup). Kebutuhan aktualisasi diri adalah yang paling abstrak dan berada pada level yang paling tinggi.
  1. Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor
Manager yang masuk dalam Teori X, yaitu mereka yang percaya bahwa karyawan tidak suka bekerja dan akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindarinya.
Teori X membawa pada kecurigaan, pengawasan yang sangat ketat, dan atmosfir tindakan hukum.
Manager Teori Y percaya bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain. Karyawan ingin bekerja.
Dibandingkan manager pada Teori X, manager pada Teori Y lebih dapat mengembangkan iklim kepercayaan terhadap karyawan yang dibutuhkan untuk perkembangan sumber daya manusia
  1. Empat Sistem dari Likert
Empat tipe dasar orientasi manajemen atau sistem:
v     Exploitative-authoritative (Sistem 1).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori X dari McGregor.
v     Benevolent-authoritative (Sistem 2)
v     Consultative (Sistem 3)
v     Participative (Sistem 4).
v     Sistem ini sesuai dengan Teori Y dari McGregor.
  1. Peralihan Pada Teori Z
Ouchi: Teori Z adalah percampuran (hybrid/kawin silang) antara sistem Amerika dan Jepang.
Spesialisasi kerja pada organisasi hibrida yaitu moderat, namun banyak fungsi dicapai melalui tim proyek dan pemaksaan tugas yang mungkin sementara/ temporer. Pengambilan keputusan tidak begitu tersentralisasi dan tergantuk pada pencarian kesepakatan informal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar